Biasanya pemilik motor sport mengubah atau modif tampilan dengan mengganti ukuran tapak ban. Mulai dari 90/90-18 jadi selebar mungkin.
Sayangnya, tak semua merek motor bisa langsung adopsi ban gede. Mengingat, kendala utama yang kerap dihadapi ruang atau celah antara tapak ban dengan rantai dan lengan ayun. Jika salah pilih ban, risikonya bisa saling bergesekan.
Sayangnya, tak semua merek motor bisa langsung adopsi ban gede. Mengingat, kendala utama yang kerap dihadapi ruang atau celah antara tapak ban dengan rantai dan lengan ayun. Jika salah pilih ban, risikonya bisa saling bergesekan.
Misal Honda yang sudah banyak mengeluarkan motor lelaki, mulai dari CB100 sampai New Tiger. Ternyata tidak bisa adopsi ban lebar lebih dari 120. Kalaupun sampai 130, risikonya bibir tapak ban bakal lebih sering bergesekan dengan rantai waktu motor berjalan.
Masalahnya, semua varian Honda punya panel gir pendek atau lebih dekat ke teromol dibanding lengan ayun. Makanya, agak sulit pasang ban lebar meski celah lengan ayun ke rantai masih renggang.
Beda sama Yamaha Scorpio-Z yang punya panel gir lebih tinggi dari biasa. Sehingga waktu pelek asli diisi ban lebar ukuran sampai 140, enggak ada kendala tapak ban ‘ciuman’ dengan rantai. Apalagi dengan swing arm. Bahkan, bisa pasang ban lebar sampai 150. Tapi, harus pakai pelek ring 17.
Sementara, buat Suzuki Thunder 125, ukuran ban yang bisa dipasang paling lebar adalah 130. Mengingat, jarak panel gir ke rantai masih lebih lega dibanding Tiger. Paling sip Bajaj Pulsar 200 yang bisa adopsi ban lebar sampai 160. (motorplus-online.com)