Penurunan ini masih ada hubungannya dengan libur panjang selama hari raya Idul Fitri di bulan Agustus lalu. "Hal ini lebih karena hari kerja yang terpotong oleh libur lebaran. Kurang lebih satu minggu sampai 10 hari kerja," buka Thomas Wijaya, Deputy General Manager Sales Division, PT Astra Honda Motor (AHM).
"Hal ini bukan hanya pada produksi tapi juga berdampak pada aktifitas jaringan juga aktifitas konsumen," jelas pria ramah ini. Hal ini pun terjadi pada semua pabrikan. Semua merek yang tergabung di AISI menunjukan penurunan aktifitas pengiriman sepeda motornya pada konsumen.
Hingga bulan Agustus 2012 ini, total penjualan sepeda motor nasional hanya mencapai 4.762.171 unit. Market share penjualan Honda masih paling tinggi, ada di 56,91 persen. Sedang di posisi kedua ada Yamaha dengan 34,39 persen. Disusul Suzuki, Kawasaki dan TVS dengan 6,63 persen, 1,82 persen dan 0,25 persen.
Kedepannya, masalah yang akan kembali mendera pasar sepeda motor nasional adalah turunnya harga komoditi di tanah air. Penjualan kelapa sawit, batubara, karet dan berbagai komoditi lainnya, harganya di pasar ekspor mulai terpuruk. "Komoditi mulai drop pada bulan September, tentunya akan mempengaruhi pasar sampai akhir tahun," prediksi Thomas.
Belum lagi aturan DP pembiayaan pembelian sepeda motor Syariah yang kabarnya akan diatur lebih tinggi, tentunya hal ini juga akan membuat penjualan sepeda motor makin berat. (motorplus-online.com)