Jakarta - Jambore Nasional Honda Tiger Club Indonesia (HTCI), jadi kesempatan anggotanya untuk kumpul dan tampil dengan aneka atribut bikers. Tak hanya para anggota HTCI dari Aceh sampai Papua, tapi juga Istiyani Susriyati.
General Manager Honda Customer Care Centre Division PT Astra Honda Motor yang biasanya tampil chic, kali ini terlihat sangat beda.
“Cuma sepatu boot-nya enggak kebawa. Gara-gara buru-buru mesti berangkat ke bandara, dari rumah jam 3 pagi,” katanya sambil tertawa, usai menanam pohon gerakan penghijauan bersama HTCI di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta (19/10).
Bagi komunitas motor Honda, Isti memang bukan sosok asing. Begitu pula sebaliknya, bagi wanita asal Kota Gudeg ini, komunitas bukan sekadar bagian dari pekerjaan.
“Saya memperlakukan teman-teman komunitas seperti keluarga. Saya tak hanya menyapa para bikers, tapi juga keluarganya,” lanjut mantan lady biker yang semasa remajanya biasa membejek Honda C70 dan motor sport milik sang kakak ini.
Saat bersama klub-klub motor, tak hanya membahas kegiatan, Isti ternyata juga kenyang menerima curhat, keluh kesah sampai dimarahi para istri pegiat klub motor itu. Sebagai sesama kaum hawa, Isti punya pendekatan manjur untuk situasi seperti ini.
“Sering saya dimarahi atau ketemu istri yang curhat. Gara-gara Ibu, suami saya jadi sering pergi turing sama klub. Saya terima itu, saya dengarkan, saya ajak bicara mereka. Dan sampai sekarang malah saya sangat dekat dengan mereka,” ujarnya sambil tersenyum. (motor.otomotifnet.com)
General Manager Honda Customer Care Centre Division PT Astra Honda Motor yang biasanya tampil chic, kali ini terlihat sangat beda.
“Cuma sepatu boot-nya enggak kebawa. Gara-gara buru-buru mesti berangkat ke bandara, dari rumah jam 3 pagi,” katanya sambil tertawa, usai menanam pohon gerakan penghijauan bersama HTCI di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta (19/10).
Bagi komunitas motor Honda, Isti memang bukan sosok asing. Begitu pula sebaliknya, bagi wanita asal Kota Gudeg ini, komunitas bukan sekadar bagian dari pekerjaan.
“Saya memperlakukan teman-teman komunitas seperti keluarga. Saya tak hanya menyapa para bikers, tapi juga keluarganya,” lanjut mantan lady biker yang semasa remajanya biasa membejek Honda C70 dan motor sport milik sang kakak ini.
Saat bersama klub-klub motor, tak hanya membahas kegiatan, Isti ternyata juga kenyang menerima curhat, keluh kesah sampai dimarahi para istri pegiat klub motor itu. Sebagai sesama kaum hawa, Isti punya pendekatan manjur untuk situasi seperti ini.
“Sering saya dimarahi atau ketemu istri yang curhat. Gara-gara Ibu, suami saya jadi sering pergi turing sama klub. Saya terima itu, saya dengarkan, saya ajak bicara mereka. Dan sampai sekarang malah saya sangat dekat dengan mereka,” ujarnya sambil tersenyum. (motor.otomotifnet.com)