Jadikan Esemka Sebagai Kendaraan Operasional Pemerintahan

Senin, 20 April 2015 | 12:20 WIB


Pemerintah jangan sekadar menghimbau, tapi juga harus menunjukkan komitmennya terhadap mobil Esemka

Jakarta - Esemka dikenal sebagai proyek yang dulunya pernah didukung Presiden Jokowi di era kepeimpinanannya sebagai Walikota Solo. Kini nama Esemka seakan hilang dari radar kebijakan Pemerintah Pusat. 

Nama Esemka kembali santer belakangan setelah Menko Perekonomian (Sofyan Djalil) mengatakan bahwa Esemka butuh suntikan dana Rp 100 miliar. Gayung bersambut, PT Garansindo Inter Global (GIG) tertarik untuk berinvestasi, namun hingga kini belum ada kelanjutan yang jelas.
 
Secara gengsi, mobil Esemka sangat bisa bersaing jika didukung oleh Pemerintah Pusat. Fakta ini memang bukan isapan jempol, sudah cukup banyak negara yang sukses menelurkan mobil nasional. Sebut saja Malaysia dan Tiongkok. “Di awal-awal kita memang perlu dukungan Pemerintah. Tapi bukan berarti monopoli, nanti kita kena sanksi WTO,” bilang Muhammad Al Abdulah, CEO PT GIG.
 
Menurut pria yang karib disapa Memet, Esemka bisa dijadikan kendaraan operasional Pemerintahan. “Seluruh Pemerintahan, baik pusat dan daerah. Ditambah BUMN (Badan Umum Milik Negara) serta TNI dan Polri. Hal untuk memberikan kekuatan fundamental, setelah berdiri 5-10 tahun barulah kita fight di pasar nasional secara aktif,” pungkasnya. 
 
Hal yang pasti, pihak GIG sudah menyiapkan rencana bisnis jika kolaborasi dengan pihak Esemka terealisasi. “Kalau Pemerintah punya good will, kita akan dukung at any cost,” tutupnya lagi. (otomotifnet.com)