Nissan X-Trail Hybrid, Makin Kencang Makin Irit BBM

Rabu, 8 April 2015 | 16:06 WIB


Yokohama - Akhirnya, Nissan Motor Company resmi memperkenalkan versi hybrid dari model Nissan X-Trail yang hadir di negara kelahiranya Jepang, dengan penampilan masih sama seperti Nissan X-Trail non-hybrid yang hadir di Indonesia.

Dilansir Nissan Motor Company (8/4), kali ini Nissan X-Trail hanya dapat menampung lima penumpang berbeda dengan versi non-hybrid yang punya opsi untuk dapat menampung tujuh penumpang didalam kabin.

Sebab, penempatan baterai pada X-Trail hybrid telah menyunat kapasitas bagasi dari 550 liter yang dimiliki X-Trail non-hybrid, menjadi lebih kecil 400 liter. Nissan telah mengkalim baterai lithium-ion yang digunakannya dapat terisi cepat.
 
Nah, mesin X-Trail hybrid adalah mesin MR20DD empat slinder berkapasitas 2.0 liter, yang disematkan Intelligent dual-cluth control yang terintegrasi paralel dengan sistem hybrid.

Mesin X-Trail hybrid tersebut dikombinasikan dengan motor listrik dibekali baterai lithium-ion dengan transmisi X-tronic yang dapat menyemburkan tenaga 147 dk pada putaran 6.000 rpm dan torsi 207 nm pada putaran 4.400 rpm. 

Sedangkan motor listriknya dapat memproduksi tenaga sebesar 41 dk dan torsinya 160 Nm. Perpaduan kedua sumber penggerak ini diklaim Nissan dapat membuat performa Nissan X-Trail hybrid lebih greget tapi tetap irit bahan bakar.

Pasalnya, dengan X-Trail biasa model hybrid mempunyai standar emisi lebih rendah menurut standar tes JC08 hanya memakan bahan bakar 20,6km/liter. Selain itu, Hanya memiliki NOx 75 persen lebih sedikit dengan non-methane hydrocarbon NMHC dengan begitu X-Trail hybrid telah mengantongi sertifikat sebagai mobil Super Ultra Low Emission Vehicle atau SU-LEV.

Sebagai catatan, varian X-Trail hybrid tersedia empat pilihan yakni 20X 2WD, kedua 20X dengan 4WD, 20X Xtreamer-X 4WD, dan yang terakhir 20X Black Xtreamer-X 4WD yang dibandrol mulai dari 2,8 juta Yen hingga 3,2 juta Yen atau setara Rp 304 juta sampai Rp 347 juta.

Sepertinya sih Nissan X-Trail hybrid masih sulit untuk dijual resmi di Indonesia jika sistem pajak kendaraan masih mengategorikan mobil hybrid bukan sebagai kendaraan ramah lingkungan, tetapi sebagai barang mewah karena mempunyai dua mesin yang membuat harganya jadi jauh lebih mahal. (otomotifnet.com)