Modifikasi Toyota Great Corolla Stationwagon 1995

Otomotifnet - Jumat, 13 Maret 2015 | 13:05 WIB

(Otomotifnet - )



Walau sudah punya mobil dengan bentuk yang tak lazim, Wisnu masih kurang puas

Jakarta - Dalam peredarannya di Indonesia, Toyota Great Corolla hanya tersedia dalam bentuk sedan. Meski demikian, kerap terlihat dengan bentuk stationwagon hilir mudik di jalanan meski tak banyak. Wisnu Dewandaru jadi salah satu pemilik Toyota Great Corolla versi stationwagon kelahiran 1995 ini.




Mesin yang dipakai tetap 4A-FE, namun memiliki beberapa perbedaan dibanding Great Corolla sedan


Secara bentuk, Greco milik Wisnu ini juga berbeda dibanding Great Corolla stationwagon lainnya. Terlihat dari pintu belakang dengan lampu yang memanjang. Sementara kebanyakan yang beredar berdimensi kotak dan berada di pilar, bukan pintu bagasi.



Sudah transmisi otomatis dengan tampilan instrument cluster yang berbeda

Meski sudah memiliki bentuk yang mengundang perhatian, tetap kurang memuaskan hati Wisnu. Bersama-sama dengan Dharma Sradha, pemilik bengkel Monza Motor, keduanya lebih mengembangkan mobil tersebut. "Sekarang kita tambah body kit dengan versi Touring Wagon," jelas Dharma.



Body kit yang terpasang hanya berdimensi tipis saja. Tidak seperti body kit umumnya yang tebal. Bahkan jika dilihat sekilas, seolah-olah memang bawaan. Terlebih untuk bagian samping. Pada bagian belakang, tipisnya body kit justru lebih menarik. Sambungannya juga sengaja diperlihatkan.



Rak atas sudah menjadi standarnya

Berbeda pada belakang dan samping, bagian depan jelas terlihat perbedaannya. "Bumper depan berikut ‘tanduk'nya memang punya versi Touring Wagon. Jadi standarnya diganti utuh," sebut Dharma. Meski terlihat menyatu, namun sesungguhnya ini dua komponen yang berbeda.



Suara berat berkat penggunaan knalpot Fujitsubo

Bahkan Dharma harus menunggu cukup lama kedatangan ‘tanduk' untuk bisa disandingkan dengan bumper tersebut. Untuk mengentalkan perbedaannya, tanduk diberi kelir warna abu-abu. Grill radiator juga berubah. Jika versi standar, seakan-akan rata dengan lampu, pada versi Touring Wagon justru lebih ‘monyong’, terutama bagian bawah.

Menonjolnya grill ini justru menjadi daya tarik tersendiri. Supaya kaki-kaki juga semakin cihuy, Wisnu angguk setuju ketika ditawarkan suspensi coilover keluaran Cusco oleh Dharma. Dituntaskan dengan penggunaan pelek Enkei berkelir putih.

"Sengaja pilih ukuran 15 inci dan warna putih, supaya tetap terlihat menarik dan tidak terlalu banyak warna," jelas salah satu pemilik toko pelek Wibek di bilangan BSD Otoparts ini.

(otomotifnet.com)

Plus:
- Body kit bikin tampilannya berbeda

Minus:

- Interior belum terkena sentuhan

Data Modifikasi
Mesin: 4A-FE, 1.600 cc
Bodi kit: Touring wagon
Strutbar: Cusco
Kabel busi: TRD
Tutup oli: TRD
Slang: Samco
Pelek: Enkei
Knalpot: Fujitsubo