Banyak kenangan manis saat memilikinya. Hal ini juga dialami oleh Rimma Bawazier
Jakarta - Namun memiliki kendaraan peninggalan sang suami, alm Sham Sony tidaklah mudah. Melihat sedan 4WD ini nganggur di garasi terkadang sedih. Tapi jika tidak pernah melihat lagi, tentunya ada rasa kangen yang mendalam.
Mesin powerful dan tertata apik serta diisi oleh merek-merek branded
“Dengan berat hati sebenarnya menjual kendaraan yang penuh kenangan ini. Sejak masa pacaran sudah naik Evo VII hingga akhirnya menikah,” terang ibu dari Shakila. Atas saran dari sang mertua, diperbolehkan menjual kendaraan legendaris di ajang World Rally Championship ini ke teman dekat almarhum.
Dasbor dihiasi oleh pemantau kinerja mesin dan boost control
Langsung saja tawaran ini disambut positif oleh Andre Karev, sang pemilik baru yang tentunya membolehkan Rimma sesekali waktu menengok besutan tercintanya.
MoTeC USB adaptor untuk memudahkan akses setting ECU stand alone
Namanya juga Evolution, tentu sudah memiliki gen performa tinggi. Namun pemukim daerah Puri Indah, Jakbar ini masih kurang puas dengan performanya. Semua pengerjaan mesin diserahkan pada Excess Motoring di bilangan Pluit, Jakut.
Motor pengatur settingan EDFC menempel pada bagian atas coilover
Internal turut diganti agar lebih kuat menerima boost turbo lebih besar. Piston, setang piston dan metal pakai produk kompetisi. Pemilihan camshaft juga sedikit lain dari biasanya untuk turbo 272 derajat, Andre berani bereksperimen dengan 280 derajat racikan Tomei.
Diperuntukan buat weekend use, maka dibutuhkan turbo spool cepat agar tidak terlalu nge-lag. Menggunakan HKS GT32 menggantikan TD-05 bawaan standar pabrik. Sekarang walaupun ukuran sudah lebih besar, namun spool turbo cukup rendah, di kisaran 3.500 rpm.
Istri alm Sony, Rimma Bawazier beserta anak semata wayang Shakila Vasandani. Evo kenangan dari masa pacaran sampai menikah
Untuk memaksimalkan fine tuning, Andre percaya pada kualitas stand alone MoTeC M800 dapat mengatur semua kebutuhan mesin. Alhasil semua ubahan ini sanggup menyentuh angka 500 dk di roda, terukur pada alat dyno milik bengkel Racetech di daerah Daan Mogot, Jakbar.
Kaki-kaki cukup diperhatikan agar lebih aman dikendarai. Mesin sudah kencang tentu akan sia-sia tanpa handling yang baik. Sokbreker standar segera dilengserkan, berganti coilover Tein yang sudah dilengkapi dengan EDFC (Electronic Damping Force Controller).
Alat ini memudahkan setting bantingan coilover dilakukan dari dalam kabin, dengan menggunakan modul tambahan. Enaknya lagi, ada menu memori pada EDFC yang bisa menyimpan 3 settingan berbeda. Pilihan ban juga tidak mau sembarangan. Karet bundar dengan treadwear 140 dijamin sangat baik mencengkram aspal jalanan maupun trek sirkuit.
Rest in peace bro Sony. • (otomotifnet.com)
+ Suara knapot bisa berisik atau senyap, tinggal pencet tombol dari remote
- Kopling berat untuk penggunaan harian karena sudah model twin clutch
Data modifikasi
Mesin:
- ECU MoTeC M800
- HKS (Intake, Saringan Udara, Turbo GT32, Injektor 680cc, Silent Exhaust System)
- Tomei (Cam Gear, Per Klep, Camshaft 280 Derajat)
- Header Tonka
- Custom (Piping, Intercooler)
- TiAL (Wastegate 44mm, Blow Off Valve)
- Slang Radiator Billion
- Metal ACL
- Setang Piston SCAT
- Piston Wiseco
- S90 Throttle Body 70mm
- Radiator Almunium GReddy
- Gearbox 6 Speed
- Ogura Twin Clutch
Eksterior:
- Repaint Blue by Dupont
- Carbon Fiber (Wing, Lips Depan, Diffuser)
- Bumper Belakang Evo IX
- Spion Ganador
Interior:
- Panel Carbon Fiber Printing
- Defi (Boost Meter, Oil Pressure, Fuel Pressure)
- Pedal Set Ralliart
- Boost Controller GReddy
- Turbo Timer A’PEXi
- AEM Air Fuel Ratio Meter
Kaki-Kaki:
- Cakram Depan Belakang Slotted
- Pelek Buddy Club QF 17 Inci
- Ban Toyo R1R
- Coilover Tein EDFC
In Car Entertainment:
- Head Unit Pioneer Double DIN
- Power Amplifier Alpine 4 Channel
- Speaker Depan Alpine 2 Way
- Speaker Belakang Alpine Coaxial
- Subwoofer Aktif Kolong Jok 2 Buah