Seorang kawan dari Jakarta menawarinya Galant tahun 1998. “Tapi mesin sudah engine swap spec VR-4. Enggak pakai lama, langsung saya beli. Selain sudah 4WD, juga sudah twin turbo. Itu yang bikin saya suka,” jelas karyawan salah satu perusahaan oil dan gas di Balikpapan ini.
Namun setibanya di Balikpapan, bukannya langsung dipakai jalan-jalan, justru masuk bengkel. Menurut Sindhu, sekalian melanjutkan project yang sudah ada. Butuh sentuhan sedikit disana-sini agar mobil ini lebih layak untuk dibesut.
Kini tiba giliran dapur pacu. Meskipun sudah menggunakan mesin VR-4 yang notabene DOHC dan twin turbo, bukan berarti Sindhu puas begitu saja. PnP alias porting n polish dilakukan untuk memperkaya campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar. Kali ini PnP hasil karya tangan bengkel milik Eddy dan Nyoman di Jl. Dam, Balikpapan. “Sedikit sentuhan saja kok. Yang penting cukup untuk harian,” jelas anggota komunitas Prestige A Limited Car.
Dari ubahan mesin tadi lalu naik ke mesin dyno. Didapat hasil output tenaga 330 dk. “Ini sudah lebih dari cukup untuk harian. Konsumsi bahan bakarnya jadi 1:5 (liter per km) pakai Pertamax,” ujar pria berbintang Aquarius ini. (mobil.otomotifnet.com)