Fokus modifikasi terlihat hanya pada sektor eksterior. Sebab untuk mesin dan interior tidak terlalu dipermainkan. Pada interior hanya merobek atap dan ditutup kembali dengan sunroof keluaran Webasto.
Sementara itu, pada sisi eksterior cukup ekstrem jika dilihat. Ketinggian mobil dipangkas cukup banyak. Alhasil jarak kolong mobil dengan aspal semakin rapat. Ini didapat dengan permainan suspensi. Seperti mengubah dudukan per, dudukan sokbreker dan menaikkan posisi link stablilizer pada bagian depan.
Permainan selanjutnya jelas pada lingkar roda. Dengan komponen ini modifikasi jadi terlihat lebih maksimal. Virus pelek miring dengan ban masuk ke ruang sepatbor coba diadopsi.
Mahasiswa ini menempatkan pelek SSR Professor SP-1 berukuran 17 inci pada keempat rodanya. Bagian depan dengan lebar 7,5 inci dan offset 10. Sementara belakang 1 inci lebih lebar dibanding depan dengan offset 18. Jika lebar dan offset pelek tidak pas, pintu samping tak bisa dibuka, karena mentok pelek.
Sementara itu untuk bagian depan lebih fleksibel. Uniknya, pelek ini terpasang sehari sebelum sesi foto oleh OTOMOTIF, setelah sebelumnya terpasang pelek Atev dan AMG Aero. (mobil.otomotifnet.com)