Semuanya merupakan jenis hatchback berukuran sedang yang dilengkapi beragam parts racing mancanegera. Namun, tak banyak yang melirik Daihatsu Charade G100 Winner. Hanya beberapa gelintir speedgoers yang mau mengoprek Winner untuk gacoan drag race.
Beberapa belas tahun kemudian, tepatnya Maret 2012 kemarin, Krisna Renanda justru kepincut dengan Charade G100 ini. “Awalnya tak pernah terpikir sama sekali untuk membangun Winner standar menjadi G100 Aura GTti versi turbo,” jelas Krisna.
Bila tadinya hanya berniat merapikan Winner berkelir merah marun metalik untuk wara-wiri harian, konsep pun melenceng sedikit dari rencana semula. “Saking kepincut dengan model G100 Aura GTti, proses pembelian hingga pengiriman saya urus sendiri sampai tiba ke Tanah Air,” bisiknya.
Perjuangan mendatangkan mesin 3 silinder 1.000 cc dengan 12-valves dan turbocharger yang menyita waktu, tenaga dan uang ini berujung menjadi project car serius. “Kalau sudah begini tidak boleh tanggung-tanggung,” semangat KrizKroz, panggilan akrab Krisna.
Mobil standar pabrik yang sudah bersih dan layak pakai ini malah dikirim ke New Face Paint Factory di bilangan Karang Tengah, Jaksel untuk dicat ulang. Kerok total satu bodi dan labur dengan warna merah solid (Granada Red) merona. Belum juga puas, atap Honda Estilo versi built-up yang dilengkapi sunroof pun dipasang ke Winny Merry, panggilan sayang Winner merah miliknya.
Ncuuuss..ncuusss..! (mobil.otomotifnet.com)
Aksesori JDM
Mulai dari center console, cluster speedometer versi G100 Aura dipasang menggantikan pernik dasbor versi lokal. Tak ketinggalan sepasang jok Recaro electric dengan headrest model senar dipasang menemani setir Recaro palang tiga yang dibuat eksklusif oleh Momo.
“Sekarang tinggal beresin kaki-kakinya, mengingat konstruksi kaki sedikit beda dengan versi lokal,” terang Freddy lagi. Termasuk strut bar unik yang meliuk-liuk, ikut dipasang sebagai penguat suspensi depan. Seakan menjadi mitra penguat empat buah pelek Tomei 15 inci dan ban Toyo Proxes T1.