First Drive Citycar Murah KIA Morning, Pengancam Serius LCGC!

Kamis, 5 Juni 2014 | 12:22 WIB


Banten - KIA Mobil Indonesia membuat kejutan. Kalau masyarakat cerdas dalam memilih, tentu saja mobil imut ini akan menjadi senjata yang dicemaskan para kompetitor yang mengandalkan mobil murah LCGC. Dimensinya dan spesifikasi mirip-mirip, begitu juga dengan harganya.

KIA Morning. KIA Mobil Indonesia menyebutnya sebagai citycar (bukan mobil murah LCGC), yang merupakan versi murah dari KIA Picanto. Nah, biar nggak penasaran, otomotifnet.com yang sudah mencobanya dari Jakarta ke Anyer, dengan senang hati menceritakan sensasi mengendarai mobil murah Korea ini.


Desain Eksterior, Sangat Modis dan tidak Memalukan
Melihat desainnya, orang tidak akan menyangka kalau ini adalah versi murah dari KIA Picanto. Desain KIA Morning memang sama persis, karena menggunakan basis yang sama dengan KIA Picanto. Bahkan, ubahan baru pada grill dan bumper pun sama dengan model terbaru KIA Picanto.

Kita juga bisa memaksimalkan tampang luarnya, utamanya sektor kaki-kaki, meski KIA Morning masih menggunakan pelek kaleng ukuran 13 inci. Pilihannya, bisa menggantinya dengan pelek yang lebih besar, pilihannya bisa ukuran 14 inci sampai 16 inci. Atau tinggal mengecat dengan warna hitam, dijamin tampangnya langsung berubah lebih keren seketika.

Emblem Morning pada buritan, juga emblem D CVVT yang artinya Dual CVVT, bakal menjadikan KIA Morning punya identitas tersendiri, menjadi pembeda dari KIA Picanto yang sudah lebih dulu dipasarkan di tanah air.

Begitu juga saat masuk ke dalam kabinnya. Tatanan dashboard dan trim sama persis dengan KIA Picanto. Bedanya, hanya pada pemilihan jenis audio single-din saja, juga pemilihan aksen warna pada pelapis kursi.


Fitur, Jauh Melebihi Kelasnya

Dengan banderol harga Rp 128 juta, dan diposisikan sebagai versi murah dari KIA Picanto, KIA Morning punya pesaing disegmen LCGC seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Karimun Wagon R juga Honda Brio Satya.

Kalau mau dibandingkan fitur-fiturnya, KIA Picanto termasuk unggul. Ada MID yang bisa memberikan informasi konsumsi bahan bakar real time, juga konsumsi bahan bakar rata-rata, jarak tempuh, dan jarak sisa yang bisa ditempuh dengan bbm yang ada.

KIA Morning juga punya fitur ECO Mode. Kalau ini diaktifkan, akan ada indikator perpindahan gigi yang tugasnya untuk memandu pengendara agar lebih irit bbm dalam mengemudi. Kalau kita telat mengoper gigi, pada MID akan terpampang pada gigi berapa kita harus pindah.

Juga fitur MDPS (Motor Driven Power Steering), sebuah power steering elektrik yang pintar. Sensornya bisa membaca torsi dari roda, sehingga setir bisa berat atau ringan secara otomatis berdasarkan torsi pada roda, meski mobil sedang berjalan pelan.


Performa, Dual CVVT Sangat Membantu Akselarasi dan Efisiensi

Bagian ini sebenarnya paling menarik. Nggak peduli dianggap sebagai citycar murah, KIA tetap membenamkan teknologi pada mesin berkapasitas 998cc dengan 3 silinder ini. Adalah teknologi Dual CVVT. Tidak ada mobil dikelasnya yang menggunakan teknologi ini, tidak juga Honda Brio Satya yang sudah mengusung mesin i-Vtec sekalipun.

Karena dengan Dual CVVT, nggak hanya asupan bahan bakar ke ruang mesin saja yang sudah diatur komputer, tapi juga buangan sisa pembakaran sudah diatur dengan komputer. Beda dengan Honda Brio Satya dengan mesin i-Vtec, yang hanya mengatur asupan bahan bakar saja secara elektrik, sementara buangannya masih konvensional.

Hasil yang dirasakan otomotifnet, mesin ini jadi lebih responsif, apalagi silindernya hanya tiga, sehingga terasa lebih bertenaga di putaran bawah. Bahkan, otomotifnet.com merasakan akselarasinya lebih responsif dibanding KIA Picanto yang mengusung mesin 1,250cc 4 silinder.

Konsumsi bahan bakarnya juga jadi lebih irit. Bayangkan saja, dengan muatan 4 orang dewasa, dengan total bobot penumpang keseluruhan sekitar 300 kg, dengan rute kombinasi, KIA Morning berhasil mencatatkan konsumsi bahan bakar 7.0 liter per 100 km atau 14,2 km perliter. Sangat lumayan untuk mobil perkotaan kan?


Handling, Lincah Saat Pelan, Stabil Saat Ngebut

Sebenarnya, otomotifnet.com tak terlalu banyak berharap dengan handling pada citycar. Namanya mobil perkotaan, biasanya hanya mengandalkan kelincahan dalam bermanuver saja, tapi kurang memerhatikan kestabilan ketika diajak ngebut di jalan tol, misalnya.

Namun, KIA Morning coba menjawab keraguan tersebut. Kelincahannya melewati rute perkotaan yang padat, sama sekali tidak ada kesulitan. Setirnya ringan, injakan koplingnya tidak bikin pegal dan visibilitas mengemudi leluasa dan minim blind-spot.

Begitu juga ketika harus melaju kencang. Sampai dengan kecepatan 120 km perjam yang didapat otomotifnet.com di tol Jagorawi, KIA Morning masih asik saja dikemudikan, tanpa kekhawatiran apapun. 

Redaman suspensinya juga terbilang empuk dan tidak membuat penumpang di dalam kabin terganggu dengan guncangan. Begitu juga saat berjalan pelan dan melindas jalan bumpy, guncangannya masih bisa dianggap wajar.


Kesimpulan, Sangat Layak untuk Perkotaan

KIA Morning ditawarkan dalam satu varian saja, dengan banderol Rp 128 juta. Sedikit lebih mahal dari para kompetitor yang kebanyakan masuk kategori LCGC, sehingga mendapat insentif harga dari pemerintah.

Namun, dengan desainnya, teknologi mesinnya, juga fitur-fitur yang nggak ada pada mobil-mobil LCGC yang menjadi pesaingnya, jelas kalau KIA Morning layak dijadikan pilihan. Anda tidak akan merasa mengendarai mobil murah!

KIA Morning akan bersaing langsung dengan Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Suzuki Karimun Wagon R dan juga Honda Brio Satya. 

(mobil.otomotifnet.com)