Bandung - Selain menguji dengan menempuh perjalanan 'normal' dari Jakarta menuju Bandung, Honda juga menyediakan dua unit Brio untuk disiksa dengan tes slalom.
Namun berbeda dengan mobil yang kami pakai selama perjalanan yang bertransmisi otomatis, untuk tes tersebut Honda menyediakan tipe manual.
Gilanya lagi, lokasi yang dipilih, tak tanggung-tangung. Yakni halaman hanggar Lanud Husein Sastranegara yang terbilang cukup luas untuk menguji kemampuan mobil berukuran kompak ini.
Oiya, ajang "penyiksaan" ini juga dipandu oleh duet pembalap nasional Rio Saputro dan Alvin Bahar. Keduanya yang terbiasa menggeber Honda Jazz di arena balap turing nasional.
Mesin mulai digeber, masuk ke gigi satu, tarikan Brio manual terasa mantap. Mesin 1.300 cc dari keluarga L-series dengan tipe L13A (i-VTEC) ini sanggup membuktikan keluaran torsi maksimal 127 Nm pada 4.800 RPM. Perpindahan gigi yang cepat ala slalom mudah dipraktekkan tanpa slip kopling.
Meski lintasan slalom yang terbatas dan hanya memaksa sampai posisi gigi 3 saja, tetapi tenaga sebesar 100 PS pada 6.000 RPM membuat akselerasinya cukup menghentak.
Dan hebatnya, Brio manual yang kami pakai sanggup meliuk di kun tanpa kendala limbung.
Padahal Brio kami geber sampai ban kiri belakang sedikit mengangkat, tapi traksi ban tetap mantap, sehingga kami tak ragu untuk membejek gasnya lagi.
Keunggulan handling juga didukung oleh sistem power steering elektrik yang membuat putaran setir lebih ringan.
Di ujung lintasan tersedia batas pengereman. Dan sistem rem ABS dan EBD membuat pengereman lebih baik ketimbang rem konvensional. (mobil.otomotifnet.com)