Test Drive Peugeot 508, Elegansi yang Futuristik

billy - Selasa, 3 Juli 2012 | 09:06 WIB

(billy - )


PT Astra International Peugeot kembali mengeluarkan Peugeot 508 di tahun ini. Tampilan bodi yang lebih elegan wajar kalau Peugeot mengincar para eksekutif muda yang tidak ingin tampil biasa-biasa saja.

Tak hanya elegan, namun beberapa bentuk tak umum (unik). Seperti tidak terlihatnya lampu sein pada depan mobil seharga Rp 595 juta (off the road) ini. Peugeot menempatkan lampu itu menyatu dengan DRL (Daytime Running Light).

Di bodi samping, pabrikan berlambang Singa ini agaknya ingin membuat seragam pada beberapa variannya. Lampu sein pada spion serta bentuk spion luar nyaris sama seperti 308 dan RCZ.

Namun nuansa kabin justru tak menyiratkan elegan. Semuanya terlihat biasa saja. Selain itu, mobil sekelas 508 seharusnya sudah menampilkan sistem multimedia memadai. Tapi hanya dibekali single disc yang terintegrasi dengan fungsi lainnya.

Mobil berdimensi besar, biasanya dibekali mesin berkapasitas besar pula. Namun tak di 508. Wajar sebab mesin yang diusung adalah EP6CDT berkapasitas 1.596 cc. Alhasil tampak kosong pada ruang mesin.

Sebab itulah performa yang dihasilkan hanya menarik pada awal saja. Namun sesaat kemudian, keasyikan tersebut cepat tergantikan oleh feeling yang biasa saja. Meski begitu, untuk bisa meraih kecepatan penuh tidak butuh waktu terlalu lama.

Mesin kecil dengan bodi bongsor juga sangat terasa pada saat berada di kemacetan. Untuk bisa menggerakkan mobil, pedal gas harus diinjak.

Performa suspensinya, tidak terlalu berbeda jauh dari 308. Kestabilan tinggi membuat pengendara ingin terus memacu mobil. Urusan handling tetap menyenangkan. Berkendara di jalan sarat tikungan tak ada gejala mobil understeer. Setiap gerakan setir mampu membuat mobil berada di jalurnya.

Transmisi otomatis 6 percepatan yang terpasang juga mampu mengakomodir kemauan pengemudi. Ketika pedal gas ditekan habis, dengan cepat transmisi berpindah ke posisi yang lebih tinggi. Hal sama ketika dibutuhkan untuk deselerasi.

Penuruan posisi juga bisa dengan cepat dilakukan. Saat berjalan konstan di jalur tol, posisi dengan cepat akan disesuaikan. Ini membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien. (mobil.otomotifnet.com)