Bimasakti, Mobil Formula Versi Mahasiswa

billy - Rabu, 3 Agustus 2011 | 09:01 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Inilah mobil balap versi mahasiswa Indonesia. Adalah tim Bimasakti, kolaborasi antara mahasiswa fakultas teknik mesin dan industri Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (berjumlah 25 orang)  yang membuat mobil balap formula dengan spesifikasi khusus. Rencananya, mobil itu akan dipertandingkan di The 9th Student Formula SAE (Society of Automotive Engineer) Competition of Japan, medio September kelak (5-9/9).

Peluncurannya sendiri dilakukan, Selasa (19/7) di gedung Koesnadi Hardjasoemantri UGM, dihadapan rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M. Eng, PH. D, pihak sponsor terkait, serta mahasiswa. Bahkan saat itu dilanjut test drive performa di seputar kampus UGM. Intinya, mobil balap formula yang berdimensi panjang total 2.400 mm, tinggi 1.050 mm, lebar 1.100mm serta wheel base 1.550 mm mobil balap formula pertama hasil anak negeri.

Piston Galant
Sosoknya sempat muncul pada Indonesian International Motor Show 2011 ini. Sayangnya, meski ditempatkan tak jauh dari pintu masuk, booth mobil formula versi anak negeri itu jauh dari kesan mewah. Pada hari ke-4 pameran, mobil itu pun sudah tak ada lagi di tempatnya. Meski begitu, saat mengenalkan pada pengunjung yang semua undangan, Jumat (22/7), banyak juga pengunjung yang ingin melihat sosoknya.

 Mesin Suzuki Thunder 250 cc di bore up jadi 322 cc
Menurut Gunadhi Shinduwinata, Ketua Ikatan Ahli Teknik Otomotif Indonesia, para pelajar ini memang diikutsertakan dalam ajang The 9th Student Formula SAE (Society Of Automotive Engginer) Competition of Japan, yaitu ajang kompetisi formula tahunan khusus mahasiswa, yang digelar JSAE (Japan Society of Automotive Engineer). Ini merupakan kompetisi formula tahunan di ECOPA (Ogayasama Sports Park), Prefektur Shizouka Jepang. Pesertanya 85 tim dari berbagai negara. Di antaranya Jepang, Australia, Thailand, Korea, Cina, India, Pakistan dan Indonesia.

Kompetisi tersebut merujuk pada tolak ukur sejumlah penilaian. Diantaranya analisis biaya, desain teknik, presentasi tim, akselarasi kendaraan, efisiensi bahan bakar, daya tahan, autocross, serta skidpad. Diklaim, hasil karya tim Bimasakti sudah sesuai regulasi penilaian tersebut. Alhasil pencapaian dalam 9 bulanan, dengan menghabiskan total biaya Rp 140 jutaan.

Walaupun secara regulasi pemakaian mesin bisa mencapai 600 cc, tetapi untuk mobil formula ini memakai mesin motor 4 tak Suzuki Thunder 250, berkapasitas 250 cc dari PT Suzuki Indomobil Motor. Alhasil proses bore up dilakukan, menjadi 322 cc memakai piston mobil Mitsubishi Galant. Lantas asupan bahan bakar Pertamax Plus dilayani oleh karburator PJ34mm. Pengapiannya digunakan CDI BRT Hyperband. Mobil penggerak roda belakang ini memakai rantai motor yang dimodifikasi dengan diferensial Honda Genio.

 Tim Bimasakti UGM, incar The Best Rookie Team
“Secara umum tenaga dari mesin disalurkan ke diferensial gir dengan perbandingan tertentu yang pastinya telah di riset maksimal. Dari situ disalurkan ke roda kanan dan kiri dengan axle shaft yang semua didesain sendiri,” urai Akmal Irfan Majid, koodinator tim Bimasakti UGM.

Hasilnya, mobil balap yang gunakan pelek Enkei R15 tersebut cukup responsif baik ketika uji coba di jalanan lurus termasuk melibas tikungan, walau diakui performa mesin belum diuji coba lewat mesin dynotest. Sekali lagi rasa optimis untuk bertarung di sana nampak jelas tergambar dari tim Bimasakti. Targetnya mengincar menjadi The Best Rookie Team, atau penghargaan khusus pendatang baru.    (mobil.otomotifnet.com)

Spesifikasi Bimasakti

Mesin: GS 250 cc, bore up 322 cc

Bahan frame: pipa baja hitam 0,2 % C

Bahan body: Fiberglass

Tebal body: 4-6 mm

Diameter ban: 15 inci

Dimensi panjang total: 2.708 mm

Tinggi total: 1.194 mm

Lebar total: 1.551 mm

Wheelbase: 1.713 mm

Luas area permukaan body: 5m2