JAKARTA - Setelah berkesempatan menyaksikan peluncuran Honda Brio di gelaran Bangkok International Motor Show 2011 di Thailand bulan Maret lalu, sekarang sudah bisa menjajal langsung mobil mungil itu di Tanah Air.
Compact global car buatan Thailand ini kabarnya dipersiapkan sebagai model baru Honda di Indonesia.
Garis Tegas
PT Honda Prospect Motor (HPM), ATPM mobil Honda di Tanah Air memboyong Brio berwarna fresh lime metalic tipe V transmisi manual 5 percepatan dari Thailand sebenarnya hanya sebagai mobil display sekaligus tes pasar di ajang IIMS 2011. Makanya biar enggak tambah pensaran, yuk kita 'bongkar' dalamnya.
Paling menarik dilihat adalah tampang depan. Karena desain single gril radiator melintang, air dam melebar serta lampu elips dengan balutan hitam membuat Brio tampak gagah. Sekarang perhatikan stop lamp segiempat yang dirancang tak beraturan dan kaca belakang yang rata dengan bumper. Desain ini termasuk unik dan jarang dilakukan oleh Honda.
Masuk ke dalam yuk! Terasa cukup nyaman lantaran seluruh bangku, plafon dan trim dibalut warna krem dan cokelat. Apalagi jok model semi bucket berkesan sporti. Sedangkan desain dasbor simpel tapi menarik karena model double layer-nya. Cocok buat mobil semungil Brio yang enggak perlu desain neko-neko.
Panel spidometernya pun simpel tapi sudah cukup informatif. Contoh adanya ilumination, ketika gelap meski sakelar lampu tak dinyalakan, maka seluruh petunjuk akan berpendar (menyala). Sementara kalau di-on, berubah jadi redup.
Lantas, telah dilengkapi pula MID seperti info jarak tempuh, konsumsi bahan bakar, dsb. Namun, head unitnya tak bisa memutar CD/MP3 ataupun kaset. Karena buat dengarkan lagu hanya dikasih koneksi AUX dan USB. Alias gak ada pemutar CD/MP3 maupun kasetnya!
Pindah ke belakang ah! Eh, duduk di bangku belakang ternyata luas juga untuk tubuh setinggi 170 cm. Kaki masih bisa leluasa ngelonjor tanpa harus ditekuk terlalu dalam. Tapi duduk bertiga (orang dewasa) harus sedikit sempit-sempitan walaupun sudah tersedia 3 safety belt.
Bagaimana kapasitas bagasi? Cukup luas untuk membawa barang belanjaan ataupun satu koper ukuran sedang. Apalagi jika sandaran kursi belakang direbahkan, daya tampung barang jadi bertambah luas meskipun tidak dapat rata dengan lantai ruang bagasi.
Mobil sudah di depan mata, kunci kontak pun sudah digenggam, sekarang kita jajal jalan! Cukup halus untuk mesin 4 silinder segaris SOHC i-VTEC 1.200 cc yang sudah berstandar emisi EURO 4.
Pindah tuas transmisi ke gigi 1 dan pedal gas ditekan, tarikan awal mobil ini boleh dibilang cukup responsif. Sedikit menekan pedal lebih dalam lagi, tenaganya sudah terasa di putaran bawah hingga menengah.
Berkat setir yang enteng dan bodi kompak, handling-nya lincah dan asyik diajak bermanuver. Dengan karakter seperti itu, agaknya Brio cukup nyaman dikendarai di kondisi jalan di Indonesia yang kerap melakukan stop n go.
Terlebih lagi untuk menerobos kemacetan, dimensi yang hanya 3.610 x 1.680 x 1.475 mm (PxLxt) dan wheelbase 2.345 mm-nya pasti menyenangkan dikendarai (fun to drive). Apalagi bagi wanita dinamis yang beraktivitas di perkotaan.
Kelengkapan pun lumayan. Untuk tipe V M/T maupun A/T (di bawahnya tersedia tipe S M/T dan A/T, red) sudah ada dual SRS front airbags, ABS, EBD dan pelek alloy 14 inci dengan ban 175/65R14.
Soal harga, di Thailand, Brio dipasarkan mulai Rp 114 juta sampai Rp 145 juta (dari tipe S M/T ke V A/T). Artinya, kalau jadi dijual di Tanah Air, minimum bakal dilepas Rp 150 juta. Syaratnya, Brio harus di bawah New Jazz yang dilepas Rp 198,5 juta (tipe terendah).
Semoga saja gak jauh-jauh dari price di Thailand. Setuju? (mobil.otomotifnet.com)