OTOMOTIFNET - Sejak awal, Toyota Land Cruiser Prado memang dibuat untuk mengisi line-up di bawah seri tertinggi yang generasi barunya dikenal sebagai TLC 200 Series.
Itu sebabnya Prado mendapat tugas sebagai Light Duty Land Cruiser. Gelar itu pun masih disandang hingga kini Prado menginjak generasi IV.
Reputasinya sebagai salah satu SUV yang sukses di dunia menjadikan kemunculan generasi keempat sebagai model 2010 ini ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Kali ini kami mendapat kesempatan untuk mencicipi SUV yang memulai debutnya di dunia pada Oktober 2009.
Dalam kesempatan ini, kami menjajal versi bermesin 4 silinder 2.700 cc VVT-i yang dihadirkan lewat jasa importir umum (IU).
Melihat spesifikasi teknisnya, kami langsung tahu bahwa mesin ini tak lain adalah Toyota 2TR-FE yang juga digunakan oleh Fortuner 2.7 G dan dulunya Kijang Innova 2.7 V.
Meski bukan mesin terbesar di line-up Prado, unit tes kami ini merupakan top level dalam hal trim kelengkapannya. Artinya, hanya setingkat di bawah model tertinggi TLC Prado bermesin 4.000 cc V6.
Predikat Light TLC yang disandang Prado tentu bukan pepsan kosong. Sebagai salah satu line-up SUV paling terkenal di dunia, Prado generasi keempat ini tak bisa dipisahkan dari ketangguhan dan kekuatan Toyota Land Cruiser. Dan sebagai SUV modern, kenyamanan menjadi poin penting yang tak bisa diabaikan.
Walau hanya 4 silinder, performa mesin yang tertanam di bawah bonnet-nya sudah memadai – kalau belum bisa dikatakan sangat bertenaga. Tentu saja tidak fair jika kita membandingkan performanya dengan mesin V6 yang ada di model tertinggi.
Salah satu ciri SUV modern yang bisa dilihat pada Prado adalah sistem penggerak empat roda pintar yang bekerja secara otomatis. Namun sistem 4x4 ini tetap dapat diaktifkan secara manual dengan memutar tombol pada dasbor.
Kemampuan bermanuver di medan off-road semakin lengkap dengan kehadiran fitur Multi-terrain Select. Sistem ini berfungsi mengontrol tenaga mesin dan rem secara otomatis untuk mengoptimalkan traksi dan mengontrolnya ketika mobil berada di berbagai permukaan.
Nah, saat melewati medan off-road ekstrem, kerja pengemudi dibuat lebih mudah oleh sistem Multi-terrain Monitor.
Fitur ini memberi informasi visual kepada pengemudi tentang kondisi di luar kendaraan yang ditangkap oleh empat kamera di setiap sudut mobil dan ditampilkan di layar monitor di tengah dasbor.
Nah, informasi ini diperkuat lagi dengan fitur Steering Angle Display yang bisa memberikan prediksi bagi pengendara dalam bermanuver ketika melalui medan yang sulit.
Kabin Prado yang luas dilengkapi jajaran tiga baris bangku, yang baris ketiganya dapat dilipat dan ditegakkan secara elektronis. Suasana di kabin semakin nyaman dengan alunan musik yang direproduksi oleh sistem audio JBL Synthesis 7.1 channel surround yang dilengkapi 14 speaker.
Tak perlu takut kehabisan lagu saat Anda melakukan travelling dengan Prado, karena sistem audio ini dilengkapi fasilitas music library untuk menyimpan file lagu di dalam hard disk. Dan lagi sistem terpadu ini juga sudah dilengkapi koneksi Bluetooth untuk dihubungkan dengan ponsel Anda.
Sesuai standar SUV modern, Prado generasi keempat ini sudah dilengkapi fitur safety yang memadai. Meliputi tujuh buah airbag termasuk kantung udar pelindung lutut pengemudi, active headrest, serta rem dengan ABS dan EBD.
Bukan hanya sakti di medan off-road, performa Prado generasi keempat ini juga bisa diandalkan di atas aspal. Hal ini berkat penerapan teknologi Land Cruiser full size, seperti Kinetic Dynamic Suspension System (KDSS) yang bisa dijumpai pada TLC 200 Series.
Sistem ini mengatur setting suspensi untuk memaksimalkan kestabilannya di jalan raya. Selain itu ada pula CRAWL Control yang membantu mengendalikan mobil ketika menuruni bukit yang curam.
Sosoknya sebagai Toyota Land Cruiser kelas ringan, tak lantas menjadikan Prado tampil sebagai SUV kacangan. Kemampuannya menjelajah medan off-road tak perlu diragukan, begitu pula performanya di jalan. Dan Anda juga tetap bisa menikmati kemewahannya.
Toyota Land Cruiser Prado
Mesin: 2.693 cc 4 silinder, 163 dk
Torsi maksimum: 246 Nm/3.800 rpm
Transmisi: 5-spd otomatis/4WD
0-100 km/jam: N/A
Konsumsi bbm kombinasi: 8,8 km/l (klaim)
P x L x T: 4.760 x 1.885 x 1.890 mm
Wheelbase: 2.790 mm
Harga: Rp 1 miliar
Penulis: Suryo Sudjatmiko
Foto: Prasetya Yoga