Profil Daihatsu Terios TS A/T & Toyota Rush G A/T 2010

Editor - Kamis, 21 Januari 2010 | 11:35 WIB

Profil Daihatsu Terios TS A/T & Toyota Rush G A/T (Editor - )

OTOMOTIFNET – PT Daihatsu Astra Motor (ADM) mengklaim, Terios TS automatic (A/T) menjadi SUV bertransmisi matik paling terjangkau harganya di pasaran.

Terios TS merupakan varian terendah dari Daihatsu Terios. Terios memiliki varian TX dan TS. Khusus TX yang menjadi varian tertinggi, line up-nya sudah dilengkapi dengan varian manual dan automatic.

Peluncuran Terios TS A/T yang dibanderol dengan harga Rp 166,6 juta (on the road Jakarta) ini merupakan kabar gembira bagi mereka yang mendambakan SUV bertransmisi automatic dengan harga miring. Bagaimana tidak, harga itu hanya lebih mahal Rp 13 jutaan dari varian terendah Terios, Terios TS M/T.

“Ini merupakan langkah Daihatsu melayani konsumen dengan budget terbatas namun menginginkan Terios dengan transmisi automatic. Karena sebelumnya banyak yang menginginkan Terios TX A/T tapi gara-gara harganya tidak sesuai dengan budget mereka akhirnya beralih ke TS M/T,” buka Elvina Afny, Head Domestic Marketing Division, PT ADM.

Begitu juga dengan PT Toyota Astra Motor (TAM) yang juga meluncurkan Rush G A/T. Seri G pada Rush adalah varian terendah yang sebelumnya hanya dilengkapi dengan pilihan transmisi manual. Sedang varian tertingginya Rush S, sudah dilengkapi dengan piliha transmisi manual dan automatic.

“Dengan diluncurkannya Rush G A/T, maka lengkap sudah varian Toyota Rush,” ungkap Ahmad Rizal, Marketing Communication Manager PT TAM. Rush G A/T ini dibanderol Rp 198,2 juta. Terpaut Rp 10 juta dari Rush G M/T yang dijual Rp 188,2 juta.

Terios TX A/T Naik Rp 13 juta tambah AC

Bicara harga, perbedaan Terios TS manual dan automatic-nya terpaut Rp 13 juta. Kenaikan harganya sedikit lebih banyak dibandingkan dengan Toyota Rush yang versi manual dan automatic-nya hanya terpaut Rp 10 jutaan. “Sedikit lebih mahal karena ada beberapa penambahan part,” ungkap Elvina Afny.

Profil Daihatsu Terios TS A/T & Toyota Rush G A/T

Tambahan side step, tapi masih pakai pelek kaleng

Penambahan komponen yang dimaksud adalah penambahan side step untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam mobil dan dilengkapinya Terios TS A/T ini dengan AC single blower. “Sebelumnya untuk Terios TS memang belum dilengkapin AC,” lanjut Elvina Afny.

“Bila ada penambahan umumnya dilakukan oleh dealer dan diberi nama Terios TS Extra. Tapi khusus varian automaticnya, Terios TS sudah langsung dilengkapi dengan AC,” jelas wanita yang mengaku lebih enjoy berkendara dengan mobil automatic ini.

Profil Daihatsu Terios TS A/T & Toyota Rush G A/T

Rush G A/T Sama Persis Dengan Varian Manualnya

Jika Terios TS A/T naik Rp 13 jutaan dengan tambahan AC single blower. Sedang Rush G A/T tidak ada yang berbeda dengan varian manualnya kecuali pada transmisi. “Tidak ada yang berubah secara penampilan dan fitur semuanya sama kecuali transmisinya saja,” aku Joko Trisanyoto, Marketing Director PT TAM.

Lalu apa yang membedakan Rush G dengan Terios TS, kenapa harganya bisa terpaut cukup jauh? Tentunya karena fitur-fitur dan aksesoris yang disematkan pada Rush G lebih banyak. Seperti fog lamp, spion elektrik dan sein di spion, pelek alumunium 16 inci, AC double blower dan banyak lagi.

Profil Daihatsu Terios TS A/T & Toyota Rush G A/T

Sudah double blower dan pelek alumunium

Mesin Dan Transmisi Sama  

Urusan mesin tak ada yang berbeda. Keduanya sama-sama menggunakan mesin dengan platform sama, 3SZ-VE (Daihatsu) dan IL4 (Toyota). Kedua mesin ini sama-sama mengusung kapasitas mesin 1500cc, DOHC VVTi 16 valve. Bahkan transmisi automatic yang digunakan pun sama saja.

Sama-sama menggunakan transmisi automatic yang dipakai pada varian tertinggi. Rush G A/T menggunakan transmisi Rush S A/T dan Terios TS A/T juga menggunakan transmisi yang sama dengan Terios TX A/T. “Sama persis hingga ke gear ratio nya,” ungkap Pradipto Sugondo, Head of Product Development Division PT ADM.

“Kenapa mesin dan transmisi automatic-nya sama persis karena memang tidak ada alasan yang kuat untuk mengganti atau merubah spesifikasinya. Performa transmisi yang lama masih lebih dari cukup,” jelas Joko Trisanyoto.

Penulis/Foto: Popo