Jakarta - Berkembangnya teknologi, termasuk sumber penerangan, membuat penggunaan lampu High Intensity Discharge (HID) yang populer pada 1990-an seakan memudar. Kini LED mulai menerangi jalannya sebagai lampu utama. Selain instalasinya yang lebih mudah dibandingkan HID yang menggunakan ballast, LED juga memiliki beberapa kelebihan lain.
“Bohlam LED kalau kena tangan tidak mengurangi daya terang dan tidak mati, sedangkan halogen dan HID bisa putus,” jelas Robert Bahtiar, pemilik toko Grand Victory Indonesia di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.
LED juga memiliki umur yang lebih panjang, sekitar 10 ribu jam, dibanding HID yang ‘hanya’ 2 ribu jam dan halogen yang berkisar 500 hingga 1.000 jam. Lalu, berbeda dengan HID yang perlu beberapa detik untuk mencapai keterangan maksimal setelah dinyalakan, LED hanya memerlukan waktu milidetik.
Bohlam LED juga tidak sepanas halogen, sehingga tidak membuat batok lampu menjadi kekuningan selama pemakaiannya. Meskipun dulu hanya digunakan pada mobil mahal, kini teknologi LED headlight mulai diadaptasi oleh kelas yang cukup terjangkau.
Misalnya saja, digunakan pada All New Mazda2 sebagai lampu utamanya. Hal ini berefek pada mulai menjamurnya LED headlight aftermarket di pasar aksesori. Contohnya, merek V16 Turbo yang menyediakan satu set lampu depan LED sebagai pengganti lampu standar. Dibanderol Rp 900 ribu, pemasangannya bersifat plug and play dan tidak memerlukan waktu yang lama.
Untuk mencobanya, OTOMOTIF menggunakan Toyota Avanza 2010 tipe S yang masih menggunakan halogen sebagai penerangan utamanya. Yuk, simak cara pemasangannya.
• (otomotifnet.com)
Sebelum memasangkan LED, tentu bohlam lampu utama harus dilepas. Pada Avanza, melepasnya perlu menarik segel karet pada batok lampu utama. Oh iya, sebelum dilepas, jangan lupa mematikan mesin dan melepas soket kabel lampu dari aki.
Lalu bohlam LED yang baru dimasukkan ke lubang batok lampu, tetapi mesti diperhatikan klip penjepit yang sebelumnya digunakan untuk mengencangkan bohlam, tidak dapat digunakan lagi. Karena adanya pendingin berupa lingkaran lembaran metal yang cukup besar. Kemudian segel karet kembali dipasangkan. Jadi, nantinya segel karet ini berfungsi sebagai penahan bohlam.
Sebelum dihubungkan kembali ke aki, kabel dari bohlam LED perlu disambungkan dengan adaptor kecil yang sudah disediakan, fungsinya seperti ballast pada HID, tetapi ukurannya jauh lebih kompak sehingga mudah menempatkannya di belakang batok lampu. Kemudian baru dari adaptor dihubungkan ke aki.
Dapat dilihat perbandingan sinar yang dipancarkan lampu halogen bawaan Avanza dibandingkan dengan LED V16 Turbo yang baru dipasangkan. Cahaya putih yang dikeluarkan LED lebih merata dan jauh terang. .
“Bohlam LED kalau kena tangan tidak mengurangi daya terang dan tidak mati, sedangkan halogen dan HID bisa putus,” jelas Robert Bahtiar, pemilik toko Grand Victory Indonesia di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta Pusat.
LED juga memiliki umur yang lebih panjang, sekitar 10 ribu jam, dibanding HID yang ‘hanya’ 2 ribu jam dan halogen yang berkisar 500 hingga 1.000 jam. Lalu, berbeda dengan HID yang perlu beberapa detik untuk mencapai keterangan maksimal setelah dinyalakan, LED hanya memerlukan waktu milidetik.
Bohlam LED juga tidak sepanas halogen, sehingga tidak membuat batok lampu menjadi kekuningan selama pemakaiannya. Meskipun dulu hanya digunakan pada mobil mahal, kini teknologi LED headlight mulai diadaptasi oleh kelas yang cukup terjangkau.
Misalnya saja, digunakan pada All New Mazda2 sebagai lampu utamanya. Hal ini berefek pada mulai menjamurnya LED headlight aftermarket di pasar aksesori. Contohnya, merek V16 Turbo yang menyediakan satu set lampu depan LED sebagai pengganti lampu standar. Dibanderol Rp 900 ribu, pemasangannya bersifat plug and play dan tidak memerlukan waktu yang lama.
Untuk mencobanya, OTOMOTIF menggunakan Toyota Avanza 2010 tipe S yang masih menggunakan halogen sebagai penerangan utamanya. Yuk, simak cara pemasangannya.
• (otomotifnet.com)
Sebelum memasangkan LED, tentu bohlam lampu utama harus dilepas. Pada Avanza, melepasnya perlu menarik segel karet pada batok lampu utama. Oh iya, sebelum dilepas, jangan lupa mematikan mesin dan melepas soket kabel lampu dari aki.
Lalu bohlam LED yang baru dimasukkan ke lubang batok lampu, tetapi mesti diperhatikan klip penjepit yang sebelumnya digunakan untuk mengencangkan bohlam, tidak dapat digunakan lagi. Karena adanya pendingin berupa lingkaran lembaran metal yang cukup besar. Kemudian segel karet kembali dipasangkan. Jadi, nantinya segel karet ini berfungsi sebagai penahan bohlam.
Sebelum dihubungkan kembali ke aki, kabel dari bohlam LED perlu disambungkan dengan adaptor kecil yang sudah disediakan, fungsinya seperti ballast pada HID, tetapi ukurannya jauh lebih kompak sehingga mudah menempatkannya di belakang batok lampu. Kemudian baru dari adaptor dihubungkan ke aki.
Dapat dilihat perbandingan sinar yang dipancarkan lampu halogen bawaan Avanza dibandingkan dengan LED V16 Turbo yang baru dipasangkan. Cahaya putih yang dikeluarkan LED lebih merata dan jauh terang. .