Panduan Beli Mobil Bekas Toyota Harrier 3.0 A/T 2000

Otomotifnet - Minggu, 22 Februari 2015 | 12:08 WIB

(Otomotifnet - )



Jakarta
- Bagi para pekerja profesional atau setingkat General Manager di perusahaan kelas menengah bisa mengincar label ini. Toyota Harrier berusia lawas masih dianggap sempurna untuk memuaskan kalangan masyarakat kelas menengah.



Jok kemudi cukup nyaman di kelasnya

SUV (Sport Utility Vehicle) dari pabrikan Toyota ini masih terlihat gagah meski telah berumur 15 tahun. Inilah generasi awal dari Toyota Harrier, meski tidak pernah dijual resmi oleh PT. Toyota Astra Motor di Indonesia. Pun begitu populasinya cukup banyak masuk ke Indonesia melalui jalur importir umum di awal tahun 2000-an.



Jaga jadual penggantian oli transmisi otomatis agar tidak rewel dikemudian hari

Ketika itu Harrier langsung menarik perhatian para pencinta mobil jenis SUV dan termasuk superpremium berkelas ketika berstatus baru. Desain eksterior mewah untuk era tahun 2000 awal yang dipadu model headlamp futuristik menjadikan Harrier tanpa pesaing saat itu. Salah satu yang menjadi daya tarik adalah ground clearance tinggi dengan ragam fitur kenyamanan dan keselamatan.




Mesin minim keluhan selama tidak menggunakan premium


Sayangnya body parts seken untuk Harrier generasi pertama ini terbilang sulit kecuali memesan langsung ke toko yang khusus menjual komponen khusus CBU. Oleh karena itu sebaiknya ekstra hati-hati ketika mengendarai Harrier ini.



Kabin tengah bisa dicoba

Ketika masuk interior, didominasi dengan warna abu-abu. Seluruh joknya sudah dilapis kulit berwarna abu-abu juga. O ya, ketika kaca sisi driver dioperasikan terdengar bunyi motor power window yang sudah mulai lemah dengan naik turunnya agak tersendat.



Perhatikan kondisi kaki-kaki dengan biaya perawatan yang cukup tinggi

“Biasanya itu karena karet kacanya sudah kering, bisa disemprot pakai cairan penetran dulu atau yang paling bagus ganti baru,” ujar Sartono, Technical Leader Auto2000 Bintaro. Selanjutnya beralih pada mesin Harrier gen 1 ini. Sejatinya ada 2 tipe, pertama adalah 4 silinder 2.4L dan V6 3.0L. Nah, yang dibahas sekarang adalah yang sudah mengadopsi V6 3.0L.



Mintalah pelek orisinal bila ternyata didapat sudah dimodifikasi

“Selama ini tidak ada keluhan berat dari mesinnya, paling masalah ada pada O2 sensor kalau yang suka pakai bensin Premium, gejalanya bau asapnya pedas dan stasionernya kurang bagus,” jelas Sartono lagi. Sementara di sektor suspensi perhatikan kondisi sokbreker dan boot as roda.



Buritan masih cukup menggoda untuk dimiliki

 “Biasanya di kedua parts itu yang sudah harus diganti karena usia pakai,” tambah Sartono. Sokbreker ini harus diperhatikan karena menjadi sumber kenyamanan suspensi Harrier ini
• (otomotifnet.com)

Plus:
1. Masih nyaman dikendarai terutama jok kemudi
2. Ground clearance tinggi
3. Ruang barang terpenuhi
4. Performa masih terjaga

Minus:

1. Perhatikan sokbreker
2. Power window kemudi kerap macet
3. Body parts sulit dicari
4. Terbilang boros


Spesifikasi Singkat

Kapasitas mesin: 3.000 cc
Konfigurasi mesin: V6
Transmisi: otomatis

Biaya KPM
Memang tidak semua leasing bersedia memberikan kucuran kredit bila kendaraan sudah berusia lawas. Namun, untuk mobil-mobil yang masih memiliki nama cukup kuat di Tanah Air biasanya kredit masih bisa dilakukan.

Untuk aturannya sebenarnya sama saja. Seperti syarat pengajuan kredit yang harus menyertakan foto kopi KTP, Kartu Keluarga, slip gaji, dan jumlah tabungan tiga bulan terakhir. Pola pengaturan masa kredit dan besaran bunga juga tidak berbeda seperti yang bisa Anda lihat pada tabel simulasi.

KPM 4 tahun
Harga jual Rp 190.000.000
DP 25% Rp 45.000.000
Angsuran Rp 2.812.500
Administrasi Rp 2.500.000
Asuransi TLO. Rp 3.800.000
--------------------------
Total DP Rp 53.912.500


Menakar Biaya Servis
Mengingat usia mobil ini sudah sampai 15 tahun, maka servis berkala dilakukan setiap 5.000 km. Ganti oli mesin dilakukan setiap 5.000 km, sementara filter oli bisa diganti setiap 10.000 km.

Untuk servis besar dilakukan setiap 20.000 km, termasuk mengganti filter udara. Sementara itu oli transmisi otomatisnya diganti setiap 80.000 km menurut rekomendasi Toyota, namun jika Anda mengganti olinya lebih cepat maka akan lebih baik.

Harga komponen
Rp 72.000
Rp 295.000
Rp 1.250.000
Rp 1.850.000
Rp 1.129.000
Rp 510.000