Periksa selalu tekanan angin ban supaya konsumsi bahan bakar sesuai ketentuan
Jakarta - Seperti sudah ditulis pada edisi lalu, tekanan angin ban yang kurang bisa membuat konsumsi boros cukup jauh. Apalagi kalau dibiarkan berlarut-larut 1 minggu, bahkan berbulan-bulan, jelas pemborosan berlebih.
Bukan saja pemborosan terhadap kondisi ban, tapi juga bahan bakar. Ban yang gembos, membuat beban semakin berat. Ini membuat mesin bekerja lebih keras lagi. Efeknya, pengendara harus menekan pedal gas lebih dalam lagi. Ini berarti kucuran bahan bakar akan semakin banyak.
Nah, ada baiknya juga tak sekadar diperiksa secara visual. Walau sepintas terlihat tidak kempes, tapi lebih baik lagi kalau memang diperiksa tekanan anginnya. Jadi hasilnya akurat.
Jika tak sempat periksa sendiri, tinggal bawa ke tukang tambal ban dan minta diukur sesuai standarnya. Tidak akan lebih dari Rp 5.000 satu ban. "Terpenting sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh pabrikan. Jangan melenceng dari situ dan kalau bisa periksa tekanan selagi ban masih dingin," ucap Zulpata Zainal, Senior Evaluator PT Bridgestone Tire Indonesia.
Pentil bisa menyumbang kurangnya tekanan angin ban
Banyak hal yang bisa membuat kondisi tekanan angin ban berkurang. Paling utama yakni adanya kebocoran dari ban itu sendiri. Bisa akibat terkena benda asing atau kondisi ban yang sudah tak layak pakai.
Hal selanjutnya pada pentil, baik itu bagian utama maupun penutupnya. Keberadaan tutup pentil kadang diremehkan, padahal ini sangat penting. Perangkat ini akan menutup jalan keluar udara dari dalam ban.
Sekaligus deh cek kondisi pentil itu sendiri. Sulit memang mendeteksi kerusakan pentil, sebab bendanya kecil. Tapi bukan berarti enggak bisa diperiksa. Pakai spons yang sudah dicelupkan ke air sabun, lalu oles di sekitar pentil tersebut. Jika terdapat gelembung, bisa jadi indikasi kebocoran. (otomotifnet.com)
Tekanan Konsumsi BBM
25 psi 9,3 kilometer/liter
35 psi 12,1 kilometer/liter