Amma Mulia (kiri) dan Adventus, meski ada kendala tetap optimis
Medan – Meski memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi, namun Tim Horas dari Universitas Sumatera Utara (USU) mengaku memiliki beberapa kendala dalam membangun mobil yang dipersiapkan untuk ajang ECO Marathon, Februari 2014 di Manila, Filipina.
Hal ini disampaikan Amma Mulia, mahasiswa teknik mesin USU yang mejadi ketua umum tim Horas. "Kesulitan paling besar adalah tak adanya las argon di Medan. Sehingga, niat kami menggunakan sasis berbahan aluminium tak bisa terwujud dan terpaksa diganti bahan besi yang bobotnya lebih berat,” ungkapnya saat ditemui pada Kamis (19/12) malam.
Selain itu, dari mobil USU 4 yang bermesin diesel kendala tak hanya dari sasis, tapi juga saat penyetelan mesin.Berbeda dengan di Jawa, kata Amma, yang mudah melakukan penyetelan lantaran peralatannya komplet. "Di Medan tak ada alat untuk mengukur Air Fuel Ratio (AFR) sehingga setting mesin masih dilakukan manual,” jelas Amma.
Meski demikian, keterbatasan tak menghalangi optimisme mereka untuk bertanding. "Optimisme kami terjaga karena mobil konsep kami sebelumnya, yakni Mesin USU 2 sukses merebut Juara 1 kelas urban concept di ajang Indonesia Energy Marathon Challenge di Surabaya tahun lalu. Padahal persiapan mobil tersebut lebih mepet, namun sukses. Kami harap hasil serupa hadir di kedua mobil ini,” tutup Amma yang mengaku akan berangkat bersama 10 orang timnya dengan satu dosen pembimbing. (mobil.otomotifnet.com)