Mengenal Cara Kerja Transmisi CVT

billy - Jumat, 12 April 2013 | 12:10 WIB

(billy - )


Tidak memiliki roda gigi seperti transmisi matik konvensional. Gantinya, terdapat dua puli (penggerak dan digerakkan) yang dihubungkan dengan sabuk baja (belt). "Sesuai namanya, Continuously Variable Transmission, bergerak atau perputarannya dinamis. Puli penggerak bisa menyesuaikan pilihan, bisa kencang atau pelan secara otomatis. Posisi gigi 1, 2, 3, 4, ya tetap berada di gigi 1. Enggak perlu ngoper-ngoper gigi. RPM naik akan disesuaikan kecepatan," kata Usman Adie yang juga Technical Manager Toyota Team Indonesia.

Awalnya, puli yang memutar (penggerak) rasionya lebih kecil namun lama-lama jadi gede. Puli yang diputar, tadinya gede lama-lama jadi kecil.

"Cara kerjanya lebih halus karena pengoperasiannya menggunakan belt. Namun untuk akselerasi, lebih bagus matik konvensional yang menggunakan gir, masih terasa ada entakan," papar Edy Sutasno, instruktur dealer Honda Kebon Jeruk.

Beberapa mobil yang beredar di pasar tanah air yang menggunakan girboks CVT seperti Honda Jazz produk awal, Fit, City dan Odyssey, Mitsubisi Outlander Sport, Nissan X-Trail dan Juke, Toyota Prius dan sebagainya.

"Kalau rusak, memang agak susah dibenerin. Jika sampai rusak, itu karena pemahaman yang salah, misal dipakai pecicilan, pasti cepat jebol," kata Usman Adie. (mobil.otomotifnet.com)