Kelix
Pasang Koil Aftermarket, Performa Umur Panjang
Siapapun paham kalau komponen atau suku cadang di mobil memiliki masa pakai. Terlebih untuk besutan dream car back to 90s yang notabene sudah berusia belasan tahun.
Beberapa di antaranya adalah komponen pengapian seperti koil.
Banyak mobil terpaksa ngadat lantaran koil yang lemah atau mati sama sekali.
Sebagai substitusi, tak jarang yang menggantinya dengan koil aftermarket berembel-embel racing.
Perlu dipahami, koil aftermarket tadi cukup banyak diandalkan dengan maskud memaksimalkan sistem pengapian agar tercapai proses pembakaran ideal.
Perlu dipahami, koil aftermarket tadi cukup banyak diandalkan dengan maskud memaksimalkan sistem pengapian agar tercapai proses pembakaran ideal.
Hanya saja, pemasangan tak jarang yang asal-asalan.
Instalasi kabel atau penempatan koil sebenarnya memerlukan perhatian khusus.
Instalasi kabel atau penempatan koil sebenarnya memerlukan perhatian khusus.
“Kabel sambungan atau posisi koil dekat sumber panas akan memperngaruhi kinerja dalam menghasilkan spark,” papar David Ahie dari Top Speed Motor di bilangan Kebon Jeruk.
Koil aftermarket yang begitu beragam (Gbr.1) juga menuntut pengetahuan yang mendalam sebelum melakukan instalasi.
Koil aftermarket yang begitu beragam (Gbr.1) juga menuntut pengetahuan yang mendalam sebelum melakukan instalasi.
Koil botol dengan pendingin oli atau koil kering jelas berbeda dalam penanganan agar usia pakai bisa panjang.
Paling penting, agar koil bisa bekerja maksimal dalam menghasilkan api di ruang pembakaran. Perhatikan beberapa cara yang kerap dilakukan tuner-tuner gaek di Tanah Air.
Posisi koil harus aman dari sumber panas yang berlebihan seperti header atau radiator (Gbr.2). Usahakan koil mendapat pendinginan tambahan yang berasal dari kipas radiator atau dekat dengan lubang ventilasi udara di ruang mesin.
Bila posisi koil tidak sama dengan lokasi koil bawaan pabrik, berarti kabel instalasi pun ikut berubah.
Paling penting, agar koil bisa bekerja maksimal dalam menghasilkan api di ruang pembakaran. Perhatikan beberapa cara yang kerap dilakukan tuner-tuner gaek di Tanah Air.
Posisi koil harus aman dari sumber panas yang berlebihan seperti header atau radiator (Gbr.2). Usahakan koil mendapat pendinginan tambahan yang berasal dari kipas radiator atau dekat dengan lubang ventilasi udara di ruang mesin.
Bila posisi koil tidak sama dengan lokasi koil bawaan pabrik, berarti kabel instalasi pun ikut berubah.
Gunakan kabel AWG berkualitas sama atau lebih baik. “Setiap sambungan sebaiknya disolder dengan timah panas agar sambungan tidak ada hambatan,” papar Ahie (Gbr.3).
Termasuk dalam paket pemasangan adalah kabel dari koil ke distributor yang menuntut dimensi lebih panjang karena posisi koil yang berubah (Gbr.4).
Termasuk dalam paket pemasangan adalah kabel dari koil ke distributor yang menuntut dimensi lebih panjang karena posisi koil yang berubah (Gbr.4).
“Beli kabel koil yang memiliki kualitas bagus dan tahan panas,” tutur pria yang lagi bangun Corolla DX bermesin turbo ini. (mobil.otomotifnet.com)