Teknologi CVT Xtronic Nissan, Lebih Pintar Lagi

Otomotifnet - Jumat, 7 Juni 2013 | 15:05 WIB

Teknologi CVT Xtronic Nissan, Lebih Pintar Lagi (Otomotifnet - )

Sampai saat ini baru pihak Nissan yang mengembangkan CVT untuk digunakan pada mesin kapasitas besar, di atas 3.000 cc.

Pabrikan Jepang tersebut, menyebut teknologi ini dengan Xtronic CVT (Continous Variable Transmission).

Sudah sejak 1992-an Nissan menggunakan CVT di produksi massalnya. Saat itu bernama N-CVT, kemudian berkembang menjadi Hyper-CVT dan terakhir Xtronic CVT.
 
"Ada banyak pengembangan di Xtronic dibanding sebelumnya," sebut Jamaludin AJ, Assistant Manager After Sales Technical Training Nissan College, PT Nissan Motor Indonesia.

Saat ini, di Indonesia, Xtronic dipakai untuk All New Nissan Serena, New Teana, X-Trail dan terbaru di All New Grand Livina.
 
 
Secara garis besar, setiap CVT memiliki bentuk yang relatif sama (gbr.1). Namun pihak Nissan meramu steel belt yang dipakai dari bahan baja yang kuat namun lentur.

Pihak Nissan melakukan pengembangan dengan menambahkan supplementary gear di transmisinya. Terletak sebelum input moment.
 
"Rentang perubahannya menjadi lebih luas, sehingga perpindahan menjadi lebih halus," komentar Hirofumi Yojo, Chief Product Specialist dari Product Planning Department Nissan Motor Co., Ltd.
 
Komponen ini berdimensi kecil dan ringan, sehingga tak membebani kinerja transmisi, namun justru membantunya meneruskan daya dari mesin menuju roda.

Bukan hanya itu saja, Nissan juga menambahkan TCM (Transmission Control Module) pada mobil dengan Xtronic CVT.
 
‘Otak' dari transmisi CVT ini untuk mengatur kualitas perpindahan gigi, waktu perpindahan serta menjaganya supaya tetap optimal.
 
Yang dimaksud dengan perpindahan gigi, yakni besaran puli ketika mengembang, apakah lebih besar di puli driver atau driven (gbr.2).

Di dalam TCM tersebut terdapat adaptive shift control (ASC). Software ini bertugas menyimpan data-data pola mengemudi seseorang.
 
Ketika mesin mulai dihidupkan, maka pola pengendalian transmisi mengikuti yang tersimpan. Adanya TCM ini membuat transmisi pintar menjadi semakin pintar

Terdapat beberapa perbedaan mendasar untuk penggunaan CVT di mesin kecil, menengah dan besar.
 
Steel belt yang berbentuk V jelas berbeda (gbr.3).
 
"Semakin besar kapasitas mesin, maka steel belt juga lebih panjang, lebar dan tebal. Untuk membopong beban yang lebih besar dan kuat," seru Jamaludin.

Torque converter (gbr.4) juga akan berbeda tergantung kapasitas mesin.
 
CVT untuk mesin kecil jelas memiliki dimensi TC yang kecil juga dibanding untuk mesin besar.

Lainnya, yakni pada TCM itu sendiri.
 
Kebutuhan mesin besar jelas tak akan sama dengan kebutuhan mesin kecil, sehingga TCM juga berbeda.
 
Ini juga berkaitan terhadap ‘jaringan' dengan ECU mesin. (mobil.otomotifnet.com)