Turunnya BI Rate, Konsumen Belum Diuntungkan

billy - Selasa, 29 November 2011 | 13:05 WIB

(billy - )

 
JAKARTA - Penurunan BI (Bank Indonesia) rate hingga saat ini memang belum berpengaruh terhadap suku bunga kredit pemilikan mobil (KPM). Karena sebelum BI rate turun pun suku bunga KPM sudah rendah, yaitu berkisar 10%.

Biasanya suku bunga kredit mobil tidak serta merta diturunkan seiring penurunan suku bunga pihak ketiga. Melainkan menunggu hingga cost of money bank efektif turun, dan umumnya perlu waktu sekitar 3 bulanan.

Tergantung Market
Pengaruhnya pada lembaga pembiayaan kendaraan bermotor atau leasing, bisa dikatakan tak terlalu signifikan. “Pertimbangannya, bunga kredit mobil baru maupun bekas, bisa diturunkan jika market memang menghendakinya. Sebab mekanisme yang ada selama ini, suku bunga kredit dikendalikan sepenuhnya oleh pasar, dan pihak finance tidak bisa mengubah seenaknya,” jelas Niko Kurniawan, Deputy Director PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance).

Sebagai tambahan, jika suku bunga bank yang dikucurkan ke lembaga finance diturunkan, kemungkinan bunga multifinance juga akan turun. Dampaknya, menurut Punto Nugroho, CS New Car Deputy Director PT BCA Finance, penjualan mobil baru justru akan meningkat. Lantaran sekitar 60-70 persen penjualan mobil baru di Indonesia masih kredit.

Sebaliknya, lanjut Punto, jika suku bunga kredit multifinance naik maka akan berdampak pada penurunan penjualan mobil baru, karena berpengaruh pada demand di masyarakat.

Di lain pihak, menurut Suryadi Tjandra, National Manager KPM Panin Bank, pihak bank tidak mau ambil langkah terlalu gegabah dengan langsung menurunkan suku bunganya. Sebab dikhawatirkan dana dari pihak ketiga juga ikutan turun. “Mengingat bayang-bayang resesi di daratan eropa sudah sangat jelas, hingga perbankan sangat concern menjaga likuiditasnya,” tukas Suryadi.  (mobil.otomotifnet.com)