How To Buy Honda Stream 2.0 A/T 2005, Ekstra Perhatian Stabilizer Link

JAKARTA - Produk MPV Honda yang satu ini memang cukup laris di pasaran mobkas, baik yang 1.700 cc maupun 2.000 cc.

Fitur-fitur yang diadopsi juga menarik minat calon pembeli. Sebut saja double airbag, double disc brake yang disertai ABS plus EBD, dan transmisi matik tiptronik.

Selain itu, ada tambahan jok belakang baris ketiga yang membuat Stream mempunyai nilai lebih, terutama di kalangan pencinta merek Honda.

“Saya pakai Stream 2.0L sebagai pengganti 1.7L, tenaga mesinnya lebih oke, terutama di putaran bawah,” bilang Jerome, salah satu pemakai Stream 2.0L.

Selain fitur-fitur di atas tadi, masih menurutnya, kenyamanan suspensi dan posisi mengemudi yang pas juga patut diacungi jempol.

Namun, perlu diperhatikan dari Stream ini adalah sektor suspensinya, terutama di bagian stabilizer link.

“Se­ring kena di stabilizer link,” ujar Bowo, Service Advisor Honda Bintaro. Selain itu kalau sering melewati jalan yang banyak polisi tidurnya harus ekstra hati-hati karena ground clearance cukup rendah. O ya, konsumsi BBM juga sedikit lebih boros karena kapasitas mesin lebih besar.

Kelebihan
1. Kenyamanan kabin terjaga meski berusia lawas

2. Mampu menampung banyak penumpang

3. Dilengkapi fitur keamanan

Kekurangan
1. Ekstra perhatian pada stabi-lizer link

2. Membutuhkan banyak konsumsi BBM

Simulasi Biaya KPM
Dengan hanya membayar Rp 44.694.450, maka Anda sudah bisa membawa Honda Stream tersebut ke garasi rumah. Tentu angka tersebut diperoleh dari jumlah harga jual, uang muka sebesar 20%, angsuran pertama dari 36 bulan, asuransi, dan administrasi.

Pastinya, simulasi tersebut tidak mengikat karena ma­sing-masing calon konsumen berhak memilih tenor, dan down payment (DP) sesuai kebutuhan.

Ketentuannya adalah dengan membayar DP lebih besar, maka pokok hutang akan lebih kecil. Alhasil, bila cicilan dilakukan dengan masa pinjaman lebih panjang maka cicilan juga akan lebih kecil meskipun suku bunga lebih tinggi.

Menakar Biaya Servis
Honda Stream 2.0 ini diservis setiap 5.000 km. Pada 10.000 km yang diganti adalah oli mesin, filter oli, dan washer drain, dengan total biaya berikut jasa Rp 645.000. Nah, pada servis 10.000, 30.000, 50.000, 70.000, dan 90.000 km sama pekerjaan yang dilakukan sehingga biayanya juga sama.

Sedangkan pada 15.000 km dilakukan ganti oli mesin saja, dengan total biaya Rp 315.000. Pekerjaan dan biaya total senada juga ada pada di 25.000, 35.000, 45.000 km, dan seterusnya sama.

Sementara itu pada servis besar di 40.000 km, yang perlu diganti adalah oli mesin, filter oli, busi, oli matik, filter udara, filter bensin, radiator coolant, dan minyak rem dengan total biaya berikut jasa Rp 1.848.000. Nah, pekerjaan dan total biaya pada 40.000 dan 80.000 km adalah sama.  (mobil.otomotifnet.com)