Nasib Chevrolet Spin Pasca Penutupan Pabrik di Indonesia

Otomotifnet - Jumat, 13 Maret 2015 | 14:05 WIB

(Otomotifnet - )



Jakarta
- Bak petir di siang bolong, pekan lalu (26/2) pihak General Motors Indonesia Manufacturing Indonesia (GMIM) mengumumkan secara resmi penutupan unit produksi mereka yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi. Di lokasi ini sejak 2013 sampai bulan Juni 2015 merupakan tempat dibuatnya Chverolet Spin yang kini jadi tulang punggung penjualan.



Padahal Spin dirancang dan dibuat memang khusus untuk pasar Indonesia. Bahkan namanya Spin dinyatakan sebagai singkatan dari ‘Spirit of Indonesia’. Sebelum diluncurkan di Tanah Air, OTOMOTIF sempat diundang General Motor untuk berkunjung ke tempat mobil ini dilahirkan.



Yaitu di Sao Paulo, Brasil. Semangat untuk mewujudkan Spin sebagai mobil khusus untuk Indonesia terlihat sangat antusias sekali dari petinggi GM di sana. Bahkan saat melakukan presentasi Spin diklaim sebagai “Avanza Killer” yang akan mampu menjegal penjualan Toyota Avanza yang merajai Low MPV di Indonesia.



Kanyataannya malah terbalik, Spin yang terjegal dan akan stop di produksi bulan Juni nanti. Ironis memang. Tim Zimmerman, Presiden dari GM South East Asia Operations, menyebutkan persoalan ongkos produksi dan material yang melonjak sebagai alasan penutupan pabrik tersebut.



“Kami akan tetap melakukan peningkatan mutu produk serta pengembangan dealer,” janji Tim dalam telewicara pekan lalu (26/2). Meskipun menutup pabrik yang pernah memproduksi Chevrolet Blazer (pelopor SUV di Indonesia), pihak GMIM lewat Michael Dunne (Presdir PT General Motors Indonesia (GMI)) memastikan bahwa Chevrolet akan tetap hadir dan beroperasi di sini.


“Saat ini kami sedang melakukan kaji ulang atas model-model yang telah beredar di Indonesia,” ujarnya sembari menyebut bahwa model yang beredar saat ini dianggap masih kurang pas buat pasar lokal. Pada kesempatan yang sama Michael, yang paham bahasa Jawa itu, juga menyatakan undur diri dari General Motors.

Michael menyebutkan bahwa sampai bulan Juni nanti akan dihasilkan 3.000 unit Spin. Itu akan menggenapkan penjualan Spin sejak penjualan perdana bulan Maret 2013 sebanyak 28.000 unit. “Kami akan tetap mendukung ketersediaan spare part semua mobil Chevrolet, baik fast maupun slow moving parts,” kata Maria Sidabutar, Public Relations Director GMI, saat ditemui secara khusus (3/3).

Maria juga menerangkan bahwa keberadaan 700 part shop Chevrolet di seluruh Indonesia juga masih akan tetap intensif memberikan layanan ke pemilik semua model Chevrolet. Termasuk Spin tentunya.

MESIN DARI EROPA

Mengenai biaya produksi Spin yang mahal diutarakan pula oleh Dadan Ramadhani selaku Customer Care Director GMI. “Untuk mesin versi 1.3 liter didatangkan dari Polandia dan transmisinya dari Korea Selatan, mesin dan transmisi 1.5 liter dari pabrik GM di Uzbekistan. Komponen dari wilayah ASEAN porsinya 40%,” jelas Dadan panjang lebar.

Dadan mengakui juga bahwa penutupan unit produksi di bawah bendera GMIM memang terkait soal produktivitas. “Kapasitas terpasangnya 40 ribu unit setahun.” Sebagai informasi, produksi Spin yang tadinya dikenal dengan kode PM7 itu dilakukan dengan investasi 150 juta Dolar Amerika.

Tak lupa ia juga menguatkan pernyataan Maria bahwa GMI akan tetap hadir dan terus beroperasi seperti biasa bersama jaringan dealer 3S yang sebanyak 42 unit. “Kami juga sedang membangun dealer di Bintaro (Tangerang Selatan) yang nantinya akan memiliki unit after sales center terbesar di Indonesia,” tegasnya.

SPIN AKAN DATANG DARI INDIA?

Memang sejak tanggal 1 Juli nanti memang sudah tidak ada lagi produksi Spin di Indonesia. Namun secercah ‘harapan’ masih bisa diharapkan hadir dari India. “Tahun depan Spin akan hadir dan diproduksi di India, namun apakah hal itu akan berimbas pada masih akan hadirnya Spin di Indonesia kami belum mengetahui detailnya. Nanti akan bisa diketahui setelah hadir Presdir (GMI) yang baru, dan General Motors tetap menganggap bahwa Indonesia punya pasar untuk MPV yang sangat potensial,” ungkap Maria. • (otomotifnet.com)

SPIN DI INDONESIA: DUA TAHUN SAJA

2012  :
- Pada gelaran IIMS 2012, booth Chevrolet memajang sebuah mobil konsep berkode PM7.
- Bulan Oktober OTOMOTIF menjadi saksi peluncuran perdana Spin di Brasil. Saat itu ada klaim bahwa Spin   merupakan "Avanza Killer".

2013:
- Rilis perdana di semester pertama 2013.
- Tahun pertama ini, berdasarkan data Gaikindo, didapat penjualan Spin sebanyak 10.941 unit. Berada di lima   besar Low MPV terlaris bersama Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga dan APV.
- Spin hadir dengan 7 varian.

2014:
- Spin hadir dengan 10 varian.
- Berdasarkan data Gaikindo (Januari-November), penjualan Spin sebanyak 7.100 unit. 


TIDAK ADA CHEVROLET 'CINA'

Maria Sidabutar, selaku Public Relations Director PT General Motors Indonesia menegaskan bahwa berita soal kerjasama antara General Motors dengan SAIC Motor Corp Ltd dan Wuling Motors di Cina tidak akan berimbas pada portofolio produk Chevrolet di Indonesia. "Pihak General Motors lebih dalam posisi berinvestasi dalam bentuk saham di proyek patungan itu," jabar Maria.

Lebih lanjut diutarakan bahwa kalaupun proyek patungan itu hadir di Indonesia, kemungkinan besar merek yang akan dipakai adalah Wuling. "Bukan Chevrolet," ucapnya. Dijelaskannya lagi bahwa portofolio produk baru yang akan dikembangkan lebih lanjut pasca penutupan pabrik Pondo Ungu masih akan menunggu kehadiran bos baru GMI.

 "Hal yang pasti kami akan tetap menghadirkan produk baru tahun ini," janji Maria.

BLAZER
- Hadir perdana di tahun 1995, Blazer (sempat pakai nama Opel sampai tahun 2002) diposisikan sebagai produk SUV yang kompetitif. Sempat
- Blazer produksi pabrik Pondok Ungu hadir tahun 1996.
- Tahun 1998 terjual sebanyak 1.152 unit, tahun 1999 laku 1.808 unit dan menjadi pemimpin pasar segmen SUV tahun itu.
- Blazer generasi ketiga stop produksi tahun 2005.

SPIN
- Sudah direncanakan sejak periode 2006, memproyeksikan Chevrolet akan masuk ke segmen MPV-B. Ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang General Motors yang mengedepankan konsep "We Build Where We Sell".
- Tahun 2010 diumumkan rencana investasi sebesar 150 juta Dolar Amerika untuk memproduksi mobil berkode PM7 dan revitalisasi pabrik General Motors di Pondok Ungu yang sudah menganggur sejak Blazer dihentikan produksinya.
- Tahun 2013, produk perdana Chevrolet Spin hadir.
- Produksi Spin dilakukan sampai bulan Juni 2015.