Sejarah Rescue Truk Jasa Marga Indonesia

Kamis, 6 November 2014 | 15:03 WIB


Jakarta - Untuk mengevakuasi segala jenis kendaraan yang kecelakaan di sepanjang jalan tol dibutuhkan kendaraan yang memiliki peralatan yang lengkap dan mampu bekerja berat. 

Untuk itu, pihak Jasa Marga sejak 1993 telah mendisain dan mendatangkan Rescue Car generasi pertamanya dari Swedia dan Belanda berjenis Gnaf. Kendaraan ini dirancang sesuai kebutuhan dan kondisi jalan tol Indonesia.

Kemudian pada tahun 2008, didatangkan lagi 1 unit dari Australia dengan mesin dan rangka Iveco dari Italia. Dan ditahun 2014 ini berdasarkan kebutuhan dan kinerjanya yang semakin meningkat, ditambah lagi dengan 1 unit Rescue Car dari Jerman. 

Untuk kendaraan yang terbaru ini adalah penyempurnaan dari generasi sebelumnya, ujar David Wijayanto, Coorporate Public Relation, PT Jasa Marga.

Mulai dari disain, daya angkut, daya angkat, daya dongkrak nya ditingkatkan. Secara dimensi juga lebih besar dari sebelumnya. Ditambah lagi, pada generasi terbaru ini memiliki tangki air berkapasitas 2000 liter untuk pemadaman api. 

Secara dimensi kendaraan ini memiliki panjang 11,9 meter dengan lebarnya 2,5 meter dan tinggi 3. Dibagian tengahnya terdapat hydraulic crane dengan kekuatan angkut, lifting 40 ton pada teleskopik terpendek atau yang pertama. 

Untuk teleskopik ke 2 mampu ngakut beban 25 ton dan telskopik ke 3, 9 ton. Secara total panjang teleskopiknya 11 meter. Hydraulic crane bisa bergerak bebas dengan radius putar 210 derajat. 

Untuk menarik kendaraan, rescue car ini dilengkapi 5 buah wins. Satu di bagian depan dengan daya tarik 15 ton, dan 4 buah di samping dengan kekuatan tarik masing – masing 20 ton dan 30 ton. Keseluruhan alat ini dikendalikan oleh remot control. Artinya sudah tidak manual lagi dan bisa dioperasionalkan hanya dengan satu orang operator atau petugas.

Dalam satu kendaraan ini terdiri dari 3 personil petugas Jasa Marga. Leader, operator dan co pilot, yang semua petugas bisa mampu mengoperasionalkan kendaraan ini. semua petugas harus lulus tes dari basarnas serta memiliki ( SIO )  Surat ijin Operator  dari Depnaker dan memiliki SIM B2. (mobil.otomotifnet.com)