Jakarta - Siapa yang tidak mau beli mobil dengan harga yang lebih murah? Biasanya, tiap-tiap merek memberikan diskon guna menarik minat konsumen. Menyenangkan memang, tapi hanya sementara alias kesenangan semu!
Fenomena ini terjadi disegmen mobil Low MPV. Beberapa pabrikan yang mengisi kelas low MPV di Indonesia gencar memberikan diskon untuk mendongkrak penjualan.
Menanggapi hal tersebut Endro Nugroho, mantan 4W Sales Director Suzuki Indomobil Sales (SIS), pernah mengatakan, pemberian diskon besar-besaran tidak mendidik para calon konsumen dan cenderung tindakan curang.
"Saya ilustrasikan anda membeli mobil, lalu dapat diskon, anda senang. Lalu ketika nanti anda mau jual komplainkah anda kalau harganya jatuh? Lalu apa mau salahkan merek. Tidak bisa," papar Endro, sembari mengatakan tindakan tersebut tidak mendidik konsumen.
"Sebenarnya kami bukan mau melihat diskon itu tidak bagus. Tapi ada efek yang kita harus pertimbangkan bahwa secara kepemilikan, mungkin kesenangan karena diskon hanya di awal, tapi saat pemilik mau ganti mobil dan mengetahui bahwa harga bekasnya hancur, buat kami adalah masalah baru," tambahnya lagi.
Pernyataan serupa diungkapkan Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy. Ia mengatakan, diskon bisa membuat harga jual kembalinya jatuh, sehingga nantinya kemampuan membeli mobil baru kembali jadi lemah. "Jadi tidak baik untuk konsumen," ujarnya.
Endro kembali menjelaskan, "Bagaimana perasaan kita membeli mobil dengan harga normal, lalu 6 bulan kemudian ada diskon, apa yang beli di awal itu tidak sakit hati? Apa kita tidak takut dianggap curang?," tanyanya sebagai penutup. (mobil.otomotifnet.com)