Eropa - Meskipun telah berhasil menjadi juara di musim 2014, sang bos Mercedes, Toto Wolff menegaskan dirinya tidak pernah merasa nyaman saat timnya berada di papan atas hingga musim berakhir.
Padahal musim 2014 adalah musim emas bagi Mercedes. Pasalnya kedua pebalap andalannya mampu memenangkan 16 dari 19 seri yang digelar. Wolff mengaku dirinya selalu merasa takut jika posisi timnya dijegal oleh para saingannya.
"Pada dasarnya saya orang yang pesimis. Sejak kembali ke Eropa dari seri Suzuka, saya menyadari untuk pertama kalinya kami memiliki paket yang dominan dan kami mungkin bisa menang." ungkap Wolff.
"Saya tidak pernah sekalipun memikirkan akan melewati musim 2014 dengan mudah namun ternyata hasilnya malah sebaliknya."
"Saya tidak pernah sekalipun memikirkan akan melewati musim 2014 dengan mudah namun ternyata hasilnya malah sebaliknya."
Kekhwatiran Wolff ini didasari oleh kemampuan tim lain di sepanjang musim 2014, salah satunya adalah Red Bull yang menjadi rivalnya. Pada seri pembuka di Australia, Daniel Ricciardo mampu meraih podium. Ini lah yang menjadi pengingat Wolff untuk tidak berpuas diri dan terus mencoba meningkatkan kinerjanya beserta seluruh anggota tim.
"Segala sesuatu yang kita lihat sejak awal musim ini tidak cukup mengindikasikan bahwa kami akan cukup baik. Ketika kami datang ke Melbourne, Ricciardo mampu menempati posisi kedua."
Wolff juga menyalahkan kepribadiannya sendiri karena tidak pernah merasa nyaman saat Mercedes memimpin, tapi dirinya berpikir sifat itu juga bisa menjadi kekuatan.
“Saya tidak pernah merasa nyaman dengan apapun hingga hal itu dilakukan sampai selesai. Itu lah yang membuatmu dapat terus berusaha keras untuk mencapainya karena anda percaya tidak akan cukup jika hanya berharap." (otosport.otomotifnet.com)