F1: Tantangan Berat Pembalap di Negeri Singa

Jumat, 19 September 2014 | 09:05 WIB



Singapura - Putaran ke-14 F1 musim ini berlangsung di jalan raya Marina Bay, Ahad (21/9). Karakter trek yang sempit bikin banyak hal yang diperhatikan. Plus waktu yang dilangsungkan membuat pembalap tampil ekstra-keras.

Sejak 2008 silam, F1 Marina Bay benar-benar menyuguhkan tingkat kesulitan nan kompleks bagi kontestannya. Karakter trek jalan raya butuh konsentrasi dan juga setting yang kompromistis bikin pembalap mengerahkan seluruh kemampuannya. Apalagi jalannya lomba berlangsung di saat malam hari di mana kondisi tubuh sejatinya beristirahat. 

"Sirkuit Marina Bay ini butuh upaya sangat keras selain karakter trek jalan raya yang sempit dan minim run-off area. Plus lagi pembalap harus pintar-pintar menjaga suhu peranti pengereman karena tuntutan kinerja bikin rem cepat panas," cerita Lewis Hamilton dari kubu Mercedes F1. 


Malam Hari dan Panas

Bekerja ekstra keras lagi karena event F1 di Singapura dilangsungkan malam hari. Sebuah kondisi di mana pembalap sejatinya beristirahat atau tidur. Harus beradaptasi dan melek sepanjang malam. Beberapa pembalap harus mengubah kebiasaan dengan tidur sebanyaknya dan baru bangun pada sore hari. 

"Balap malam benar-benar berat karena lazimnya di malam hari istirahat. Eh di Marina Bay malah mesti balapan. Tipnya tidur sebanyak-banyaknya hingga sore biar malam tidak mengantuk," ujar Kimi Raikkonen dari kubu Scuderia Ferrari. 

Sejatinya, kondisi malam agak membantu meringankan kondisi fisik pembalap. Kenyataannya,  temperatur Singapura yang panas dan lembap jelas bikin tenaga pembalap gampang terkuras habis. 

Jadi benar-benar seluruh pembalap menghadapi tantangan lebih berat untuk berkompetisi trek jalan raya Marina Bay, Singapura. (Otosport.co.id)