Monza - Lewis Hamilton dipuji berhasil memenangkan GP F1 Italia secara brilian atas rekan setimnya Nico Rosberg di sirkuit Monza, minggu (7/9). Start dari posisi terdepan kemudian mundur menjadi keempat lantaran kegagalan pada perangkat lunak di mobilnya.
Namun, usai Hamilton melakukan pitstop pertama di lap 26, saat masuk lintasan dan menuju tikungan pertama, Rosberg melewatinya. Selama tiga lap Hamilton terus menekannya.
Di luar dugaan, jelang masuk tikungan pertama ("S") Rosberg terlambat mengerem dan kebablasan. Mungkin ada yang beranggapan kalau Rosberg sengaja memberi jalan dengan cara yang elegan, yakni keterusan.
Sebetulnya, tidak juga. Karena, kebablasan Rosberg itu untuk kedua kalinya yang sebelumnya terjadi jelang pitstop. Bahkan ketika Hamilton dilewati Rosberg usai dirinya mengganti ban di tikungan pertama, Hamilton bisa segera melewati rekannya itu.
Tapi, ia diperintah oleh engineernya untuk sabar dan menunggu dulu dan kemudian baru menyerang. Rupanya, Hamilton punya ide lain dan merespon perintah itu sambil mencetak waktu tercepat.
"Ini adalah balapan yang sulit. Pada akhirnya, (insinyur saya ) bilang aku harus kembali, tapi belajar dari pengalaman tahun ini (yang telah terjadi), saya tahu itu bukan jalan ke depan. Jadi, saya memilih rute lain," papar Hamilton usai lomba.
Yang dimaksud rute lain adalah harus cepat menyalip dan meninggalkannya. Pasalnya, "Ketika saya berada di belakang pembalap lain saya tahu akan tugas dan kondisi mobil. Lain hal saat berada di belakang Nico dan semakin dekat dengan kondisi ban sudah kurang bagus," cerita Hamilton.
Akhirnya, ia mencoba lebih awal untuk menekan. Hasilnya pun didapat pada lap 29. Ia pun dapat menjaga posisi terdepan sampai finish dan ini adalah kemenangan keenamnya musim ini. (Otosport.co.id.)