Sentul - Jarno Zaffeli desainer sirkuit asal Italia yangmenjadi kandidat desainer untuk Sirkuit Sentul menceritakan tentang tikunganyang bisa menjadi ikon di sirkuit kebanggaan masyarakat Indonesia.Kedatangannya beberapa waktu lalu memang turun langsung ke lintasan danmelihat-lihat keadaan lintasan.
Dirinya menilai kalau T3 dan T4 akan menjadi ikon menarikdari Sentul karena ia menilai dari beberapa pembalap yang pernah balapan di Sentulkalau tikungan tersebut cukup sulit ditaklukkan. Jika anda pernah menjajal adukebut mungkin cukup sulit menekuk di tikungan tersebut.
Trek lurus usai T2 memang memacu pembalap untuk menggeberkendaraannya sekuat tenaga, namun menjelang T3 yang patah akan butuh powerlebih untuk melakukan pengereman. Zaffelli menilai kalau tikungan ini sudahcukup memenuhi standar keamanan, sehingga tidak perlu diubah.
“Perubahan yang terjadi selepas T3 dan T4 di mana diubahmenjadi high speed cornering ke kanan lalu pembalap harus segera membanting kekiri untuk melibas corner berikutnya,” tutur Zaffeli.
Hal lain yang harus diubah menurutnya adalah trek lurussetelah T2 yang dibuat lebih landai dan menjadi fast corner. Di T6 dan T7 ataudikenal dengan ‘S Kecil’ tidak akan diubah hanya saja akan ditutup jikabalapannya tidak menggunakan chicane tersebut.
“Ubahan yang dilakukan tidak kemudian menghilangkan lay-outSentul sebelumnya. Namun malah memberikan variasi. Sehingga jika satu waktu adaevent balap yang ingin tetap mengaplikasi chicane T6-T7 (S Kecil) masih bisadigunakan,” katanya