Berbeda dengan 2 seri sebelumya, seri ketiga hanya dilaksanakan 1 hari saja. Alasannya pun cukup terukur, yaitu memadatkan item acara dari sesi ke sesi. "Sebenarnya kami ingin mengajarkan tingkat kedisiplinan tinggi kepada drifter nasional. Kalau waktu pelaksaaan cuma sehari, semua kegiatan bisa kita padatkan. Nah itu tentunya butuh kedisiplinan dari seorang drifter," jelas Haru Adityawarman selaku promotor event kejurnas drift seri 3 ini.
Lantaran hanya digelar sehari saja, konsekuensinya adalah penyelenggara harus siap melaksanakannya hingga malam. Apalagi jika pesertanya banyak, maka jatah sesi latihan atau tes trek, bisa dikurangi. "Ya itu adalah resiko, tapi kami sudah menyiapkan sistem pencahayaan yang sesuai agar drifter tetap bisa fokus," imbuh Amroe Wahyudi selaku Organizing Committee kejurnas drift seri 3 ini.
Hal lain yang diperketat oleh penyelenggara adalah sistem safety drifter, terkhusus yang terdapat pada mobil mereka. Semisal material bodywork, yang diharuskan memakai material aslinya. Kemudian jok yang digunakan juga harus bersertifikasi FIA.
"Hal ini benar-benar kami tekankan, jika memang tidak sesuai dengan standar yang kami tetapkan, maka peserta itu tidak akan kami ikutsertakan," tegas Haru. (otosport.co.id)