Transportasi masa depan diharapkan punya unsur fungsional. Juga modifable. Untuk mengubah tampilan, tinggal disesuai kreativitas dan inovasi serta imajinasi buildernya.
Ketiga skuter; Fuel Cell Scooter Concept, The Thunderbolt Electric dan Fuse Electric Scooter; bisa jadi inspirasi. Selain berfungsi angkut orang, juga mantap buat angkut barang. Dipastikan skuter ini, pengendaranya nggak perlu ke SPBU. Maklum, sudah berpenggerak tenaga listrik.
Fuel Cell Scooter karya Chengli Hung. Si pengggagas menanamkan tenaga batere lithium agar tahan pakai dan efisien. Sang desainer jeli melihat kebutuhan pengendara. Walau tergolong small bike, namun Fuel Cell Scooter bisa menampung barang yang besar di dek tengah. Dek bagian tengah, panjangnya 50 cm lega untuk taruh barang.
Di bagian ini, bisa dimodif atau diubah ala motorsport. Caranya, menambahkan compartemen yang disambungkan antara jok depan dengan area dashboard. Dashbord dengan ordometer digital bikin mudah dilihat. Di wilayah itu ditanam alat navigasi canggih, GPS. Makin dahsyat, kamera mata ikan tertanam untuk memantau situasi jalan dari samping dan belakang. Bisa dilihat dari sepasang layar kiri-kanan mirip spion. Keren cuy!!
Ketiga skuter; Fuel Cell Scooter Concept, The Thunderbolt Electric dan Fuse Electric Scooter; bisa jadi inspirasi. Selain berfungsi angkut orang, juga mantap buat angkut barang. Dipastikan skuter ini, pengendaranya nggak perlu ke SPBU. Maklum, sudah berpenggerak tenaga listrik.
Fuel Cell Scooter karya Chengli Hung. Si pengggagas menanamkan tenaga batere lithium agar tahan pakai dan efisien. Sang desainer jeli melihat kebutuhan pengendara. Walau tergolong small bike, namun Fuel Cell Scooter bisa menampung barang yang besar di dek tengah. Dek bagian tengah, panjangnya 50 cm lega untuk taruh barang.
Di bagian ini, bisa dimodif atau diubah ala motorsport. Caranya, menambahkan compartemen yang disambungkan antara jok depan dengan area dashboard. Dashbord dengan ordometer digital bikin mudah dilihat. Di wilayah itu ditanam alat navigasi canggih, GPS. Makin dahsyat, kamera mata ikan tertanam untuk memantau situasi jalan dari samping dan belakang. Bisa dilihat dari sepasang layar kiri-kanan mirip spion. Keren cuy!!
Yang rada aneh dari skuter ini di bagian roda depan. Komponen ini lebih besar dibanding belakang. Soalnya didesain nyesuaikan peredaman depan yang mengusung hidrolik. Bisa dipastikan buat kestabilan pas beban lebih.
Untuk skuter lainnya, The Thunderbolt Electric karya Henrik Bjorkman. Idenya simpel dan praktis. Sang desainer terinspirasi isu ramah lingkungan. Sesuai namanya, mesin bertenaga batere. Energi elektromagnetik menyuplai tenaga melalui roda belakang.
Secara efisiensi bahan bakar, motor ini sangat irit. Batere lithium jika dicharge 3 jam mampu menempuh 45 mil perjalanan atau sekitar 72 km. Motor ini juga sangat minimalis. Sayangnya, buat area penyimpanan barang tidak sebesar karyanya Chengli Hung.
Terakhir, skuter yang sangat unik karya Lance Cassidy. Skuter bernama Fuse Electric Scooter ini sangat futuristik. Lance mendesain skuter ini untuk menjawab kebutuhan masa depan perkotaan dimana lokasi parkiran masih susah dan sempit.
Desain Fuse Electric Scooter sangat ramping, mudah ditekuk saat sedang parkir. Menekuknya juga mudah, tinggal mengangkat jok dan menaikkan roda belakang. Fuse bertenaga batere lithium, mode pengisian bisa dilakukan bila roda belakang ditekuk atau dalam kondisi ‘istirahat’.
Menambah kesan modern, dashbord terpasang layar sentuh. Biar gak tersesat Fuse Electric Scooter dilengkapi GPS. Kendaraan ini dilengkapi dengan alat komunikasi wireless alias tanpa kabel. (motorplus-online.com)