Awalnya hanya bore up menggunakan piston Honda Tiger diameter 63,5 mm merek TKRJ. “Namun dirasa masih kurang enak. Akhirnya coba naik stroke,” buka Zainudin alias Bang Jay dari Eka Jaya Motor (EJM).
Bang Jay menaikkan stroke 10 mm. Namun pengin tampilan luar mesin masih standar. “Agar tidak tambah paking silinder, dibarengi dengan penerapan setang piston yang lebih pendek,” jelas mekanik dari Poris Paradis, Tangerang ini.
Setang piston yang digunakan milik Suzuki Smash. “Namun agar piston tidak metok kepala silinder, kepala piston dicukur sekitar 1 mm,” ucap mekanik asli tanah Melayu Deli, Medan ini.
Di soal pemasangan piston Tiger dipastikan tidak masuk ke setang piston Smash. Solusinya lubang di setang piston dibesarkan. Jadi 15 mm supaya masuk dan pas.
IG@gila_suzuki
Ilustrasi. Suzuki Skywave seharga Rp 50 juta
Setelah kapasitas silinder buncit, tinggal suplai gas bakar diperbesar. Kepala silinder dimodifikasi agar bisa dipasangi klep EE yang diameter klep in 31 mm dan buang 25,5 mm.
Bagi Bang Jay, pasang klep gede pekerjaan mudah. Maklum kini dia spesialis pasang klep gambot untuk balap resmi dan juga liaran atau balap liar.
Suplai gas bakar juga tidak mengandalkan karburator standar. Melainkan sudah diganti dengan yang skep ditarik langsung kabel. Karburator yang dipakai Mikuni kotak 24 mm. “Dibarengi dengan penggunaan pilot-jet 30 dan main-jet 160,” ucap mekanik balap kawakan ini.
Namun akibat bore up dan stroke up itu, dinamo standar tidak bisa dipakai lagi. Solusinya menggunakan merek LHK untuk Mio. Tapi, kudu dimodifikasi ulang.