Warnai piston pakai spidol non-permanen
Kok spidol? Yup! "Spidol ini dipakai buat melapisi permukaan piston. Sehingga ketika klep bersentuhan dengan piston, akan menimbulkan bekas. Logikanya, kan spidol bisa nempel pada benda," kata Muhammad Ihsan yang punya bengkel di Jl. Puspa Lubis, Sawah Waru, Kuningan, Jawa Barat.
Penasaran metode pengukurannya dong! Pertama, buka kepala silinder. Setelah itu, oleskan spidol pada permukaan seher. “Gunakan spidol non-permanen. Jadi, ketika bersentuhan, noda spidol bisa melekat ke klep,” saran Babeh, sapaan karib Ihsan.
Kelar mengoleskan spidol ke piston, pasang lagi kepala silinder kebalikan dari membuka. Termasuk, gigi sentrik dan rantai ketengnya. Jika sudah, lakukan langkah kompresi lewat cara putar magnet hingga posisi top.
"Bisa lakukan hingga dua kali putaran top piston. Buat pastikan klep ex itu bersentuhan atau tidak,” wanti Babeh lagi. Setelah proses itu dilakukan, kini tinggal bongkar kembali head silinder. Lalu, lihat apa ada bekas spidol nempel di klep.
Jika ada payung klep yang membekas spidol, itu artinya ada klep yang mentok ke piston. So, piston pun kudu dipapas. Cara ini bisa terus dilakukan hingga tak ada tinta spidol yang membekas di payung klep. (motorplus-online.com)