Pilih Bengkel Umum Beres atau Franchise?

Billy - Rabu, 8 Februari 2012 | 10:10 WIB

Pilih Bengkel Umum Beres atau Franchise? (Billy - )

Dok. M+
Pilih Bengkel Umum Beres atau Franchise?

Banyak bengkel bisa dijadikan rujukan untuk merawat motor kesayangan. Pilihannya ada model bengkel resmi alias Beres, franchise, atau mau ke bengkel umum.

Semua pilihan ini punya konsekuensi. Bengkel resmi kabarnya mematok biaya servis lebih tinggi. Sementara bengkel umum tidak memiliki standarisasi pengerjaan. Lalu bengkel franchise yang juga memiliki standarisasi namun agak longgar di soal penggunaan komponen.

Maksudnya, mereka mempersilakan konsumen memilih apakah menggunakan komponen imitasi atau mau pakai orisinal. Silahken! MOTOR Plus mengunjungi ketiga model bengkel itu. Apa saja fasilitas serta kelebihan dari ketiga bengkel itu?

Bengkel umum, seperti yang dimiliki Safrudin mengambil lokasi di perumahan. Ia mengakui peralatan yang ada di bengkelnya tidak selengkap bengkel resmi. Tapi sebisa mungkin, Mekoy panggilan akrab Safrudin, memberikan pelayanan yang baik buat customernya. “Intinya tetap agar pelanggan puas,” jelas pemilik bengkel D’Gruss Racing di Jl. Timbul Raya, No.31 Jagakarsa, Jakarta Selatan

Sebagai bengkel umum rumahan, ia mengaku memang tidak menyediakan stok spare-parts di bengkelnya. Seandainya ada pekerjaan yang mengharuskan ganti komponen, tinggal beli ke dealer atau toko spare-parts terdekat. “Mau asli atau KW, tergantung konsumen,” bilang mekoy.

Biaya servis ringan, ia mematok harga Rp 25 ribu. Servis itu meliputi bersihkan karburator dan setel klep. Servis besar Rp 40 ribu, pengerjaan meliputi pembersihan silinder head dan blok silinder.

Di bengkel resmi atawa Beres tadi, ada standarisasi yang sudah dipatok pabrikan. Tool-kit lengkap. Jaminan komponen asli pabrikan. Walau bisa saja ada sebagian Beres ‘nakal’ dengan menggunakan komponen imitasi. Dengan sendirinya harga jual komponen di bengkel resmi bisa dipastikan lebih mahal dibanding part KW.

Bagi sebagian konsumen, terutama yang memiliki problem mesin dan motor sudah adopsi berteknologi tinggi, umumnya ‘lari‘ ke dealer resmi. “Biaya jasa untuk servis ringan Rp 33 ribu, dan servis besar Rp 88 ribu. Buat yang mau bongkar CVT kena tambahan dana lagi Rp 33 ribu,” jelas Budi, mekanik Suzuki Kebayoran di Jl. Keramat Raya, No.26, Jakarta Selatan.

Selain itu, di bengkel resmi fasilitas seperti ruang tunggu ber-AC, kadang juga dilengkapi dengan fitur Wifi yang bisa saja membuat konsumen jadi lebih nyaman.

Pada bengkel franchise, standarisasi yang dilakukan berdasarkan aturan franchisor. Bisa dibilang bengkel franchise ini setengah bengkel resmi. Mereka umumnya sudah memiliki standarisasi, peralatan, pelayanan dan kualitas mirip bengkel resmi. Bedanya, mereka tidak mematok komponen orisinal dalam penggantian.

Edi Pramono kepala bengkel Mr. Montir di daerah Joglo Raya, Jakarta Barat bilang kalau biaya untuk servis di Mr. Montir ada diberikan garansi. “Buat servis ringan dikenakan biaya Rp 30 ribu, dan servis besar dipatok Rp 125 ribu. Itu sudah termasuk ongkos bongkar CVT untuk skubek. Lalu buat servis ringan, juga diberi garansi satu minggu dan satu bulan untuk servis besar,” tambah Edi

Keunggulan bengkel franchise seperti Mr. Montir memberikan kenyaman lebih. Yakni, menyediakan minuman ringan bagi pengunjung yang bisa duduk nyaman di ruang tunggu ber-AC. (motorplus-online.com)