Subtitusi Setang, Sesuaikan Kondisi Jalan dan Jarak Tempuh

billy - Kamis, 23 Juni 2011 | 07:18 WIB

(billy - )

 
Banyak pemilik motor yang suka gonta-ganti setang. Seperti zaman dulu ketika Yamaha RX-King ngetop di eranya. Banyak yang caplok setang Kawasaki Ninja 150 untuk motor yang dijuluki RX Jambret itu.

Juga begitu di motor zaman sekarang. Banyak yang mengaplikasi setang dari motor lain. Tentu tetap disesuaikan kebutuhan posisi duduk pemilik atau pengendara. Ada yang pengin nunduk gaya drag look, atau mau tegak? Terserah?

Namun jangan sampai salah ganti setang. Malah bikin susah sendiri. Mementingkan gaya dibanding kebutuhan malah menyiksa diri saat dipakai berkendara. Lantaran kemudi jadi bagian kenyamanan ketika kita ngegas motor.

“Jaraknya harus dilihat. Buat turing atau sekadar bolak-balik rumah-kantor yang jaraknya jauh,” pesan Subronto Laras, pemilik bengkel Mandiri Motor, spesialis Honda Tiger dari Jakarta Barat.

Ada aneka jenis batang kemudi sesuai tipe motor. Model tanduk, ape hanger, setang jepit, sampai setang drag. Semua kemudi itu punya kebutuhan sendiri.

Misalnya Suzuki Thunder 125 kerap diganti sama kemudi setang Yamaha RX-King. Alasan rata-rata pemakai Thunder 125, setang RX-King dianggap nyaman kalau dipakai untuk jarak jauh.

Ambil contoh lain pilihan setang Tiger lewat eksperimen mekanik mesra dipanggil Bronx. Khusus pemilik Tiger Revo bisa menggunakan setang Tiger lama. Pilihan kemudi Tiger lama buat Tiger Revo, juga dianggap layak dipakai turing.

“Harian juga gak masalah. Bentuk dan ukurannya berbeda. Tiger Revo lebih rendah dibanding Tiger lama. Jadi, kalau dipakai turing enggak nyaman,” pasti Bronx dari Jl. Panjang, Jakarta Barat.

V-xion beda lagi, seperti penuturan Billy Fanan, salah satu dedengkot Yamaha V-ixion Club Indonesia (YVCI). V-ixion bisa mencomot setang Ninja 150R. “Kalau pengin lebih tinggi supaya enak dipakai jarak jauh, pilihannya ya setang Yamaha Scorpio,” jelas Billy.

Artinya, kebutuhan setang akan terasa dari kondisi jalan dan jarak tempuh. Seandainya setang jepit berarti badan akan nunduk. Kemudi tanduk posisi tangan tinggi, tapi manuver enggak lincah.

“Sebab setang salah satu bagian dari ergonomi. Mengubah setang pasti mengubah ergonomi,” beber Edi Setiadi Putera, dosen Desain Produk dari Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, saat menjadi juri MOTOR Plus Award 2010.       (motorplus-online.com)