T5, watt-nya lebih kecil lagi. Karena penggunaannya biasa dipakai buat lampu indikator. Misalnya lampu-lampu indikator di spidometer.
Beralih ke lampu belakang. Untuk lampu rem, bentuknya tak ubahnya lampu pijar konvensional. Biasanya disebut dengan nama S25 atau 1156. “Sebutan lainnya, kaki dua. Karena lampu ini memiliki dua fungsi,” tambah Wira.
Bohlam kaki dua berfungsi sebagai lampu rem dan lampu kecil. Maka itu, lampu ini memiliki dua daya. Yaitu, 21/8, 21 watt lampu rem dan 8 watt lampu kecil. Tapi, ada juga yang 25/6.
Lanjut ke lampu depan. Sebenarnya ada beragam tipe yang biasa diaplikasi. Tergantung tipe motor. Misalnya motor bebek atau sport.
Tapi, buat di motor sport, biasanya aplikasi tipe H4 atau H7. Bentuknya lonjong dengan ujung meruncing. Menariknya, tipe lampu ini juga punya dua tipe daya. Ada yang kombinasi lampu jauh dan ada juga yang single. “Kalau di Kawasaki Ninja 250, single,” beber Wira lagi.
Oh ya! Ada perkembangan menarik di bulb headlamp. Tak hanya gas halogen saja yang berfungsi sebagai gas pengisi bulb. “Ada juga inert gas. Gas ini tak seperti halogen. Lebih stabil,” ujar Arief Hidayat produsen bohlam merek Wealthy.
Inert gas juga bikin bohlam tak mudah putus meski kena sentuh tangan. “Daya tahannya lebih kuat,” tambah Arief sembari bilang produknya sudah menerapkan gas ini. (motorplus-online.com)