Sejak usia 14 tahun, Surjoko bermain mesin bubut. Kini usahanya itu banyak didatangi tunner balap ternama di Indonesia. Terutama buat ubah posisi sudut klep di kepala silinder.
"Dimulai 2003, saat itu seorang teman minta ubahan sudut dan pasang klep besar untuk road race,” sahut Surjoko alias Mbolok.
"Dimulai 2003, saat itu seorang teman minta ubahan sudut dan pasang klep besar untuk road race,” sahut Surjoko alias Mbolok.
Kini, konsumennya berasal dari berbagai pulau di Indonesia. Makin nyaman, karena Mbolok yang sekarang dibantu empat orang asisten bisa diajak konsultasi demi kesempurnaan hasil. Konsumen tinggal sebutkan ubahan yang diinginkan. Lalu, head bakal dipakai di balap apa dan di kelas berapa cc.
“Pakai dua macam bahan, yaitu albronze dan besi cor. Tapi, besi cor ini Jepang punya,” aku pria 40 tahun yang juga bos bengkel bubut Sabdodadi itu.
Besi cor Jepang jadi banyak pilihan tunner. Karena keawetan sitting lebih lama ketimbang albronze. Termasuk buat pakai per klep Jepang. Selain pacuan bebek, order dari tunner matik juga kerap datang.
“Biasanya kami tanya dulu, mau pakai piston dan klep berapa. Jadi, coakan di piston nantinya ndak terlalu keluar,” timpal Ipunk, salah satu asistennya sembari bilang sering bikin sitting buat klep 35 mm.
Ongkos kerja, Mbolok mematok Rp 300 ribu (bahan sitting besi cor Jepang). Kalau albronze, tambah Rp 100 ribu. Perhari, 5–7 head bisa diselesaikannya. “Ada juga mekanik yang pesan nomor antrian dari jauh hari. Sebab jumlah head yang dibawa bisa puluhan untuk satu timnya,” tutup ayah dua anak itu. (motorplus-online.com)
BENGKEL BUBUT SABDODADI
Jl. Sonopakis Kidul, RT 01, Ngestiharjo, Kasihan Bantul, Yogyakarta.
HP. 0815-78851525.