Yap, tambahan tenaga itu berasal dari mesin 2.000 cc EcoBoost mid engine yang dilengkapi dengan turbocharger. Sumber tenaga ini menghasilkan 250 dk/7.000 rpm dan torsi besar 400 Nm/2.500 rpm. Rupanya tambahan turbo ini mampu mendongkrak tenaga 50 dk dari versi E10 bermesin 2.000 cc naturally aspirated (NA).
Dengan letupan tenaga ekstra itu, sudah pasti E10S punya tendangan lebih kencang. Performa 0-100 km/jam hanya 4,5 detik. Itu artinya, memangkas 0,5 detik dari versi NA. So pasti, karena meski tenaga tambah, Zenos bisa mempertahankan bobot ringannya hanya 700 kg berkat sasis carbon aluminium monocoque.
Pengendalian pastinya mantap. Dengan pelek OZ 16 inci di depan dan 17 inci belakang dibalut ban Avon. Handling tak perlu diragukan berkat suspensi double wishbone di depan dan belakang dipadu sokbreker Bilstein. Sementara pengereman mengandalkan disc brake 285 mm di depand a belakang.
Dengan dorongan tenaga ekstra itu, Zenos E10S pun dibanderol lebih mahal 5.000 Pound (sekitar Rp 20 jutaan) menjadi 29.995 Pound (sekitar Rp 600 jutaan). Nah, tinggal pilih peranti opsional buat ngebut di trek. Sebut saja girboks 6 speed (standarnya 5 speed), limited slip differential (LSD), jok komposit, setir quick release, paket ban dan pelek, safety belt balap, sokbreker adjustable atau juga ada jok depan dengan pemanas. Komplet, deh! (mobil.otomotifnet.com)