Contoh untuk mengganti busi, agak sulit dilakukan konsumen awam. Sebab, lokasi busi yang berada tepat di bawah koil tertutup intake manifold. Jika akan mengganti busi diharuskan membuka intake manifold.
Oleh sebab itu periode penggantian busi pada mobil yang disarankan menggunakan bahan bakar oktan di atas 91 ini cukup lama. Karena sudah memakai busi iridium untuk transmisi manual maka penggantinnya tiap 100 ribu kilometer, sedangkan March transmisi otomatis di 20 ribu kilometer lantaran pakai busi biasa.
Karakter mesin 3 silinder membuat getaran mesin lebih terasa, apalagi kalau kondisi saluran masuk BBM kotor. Susahnya, komponen throttle body sulit untuk dibersihkan sendiri. Usahakan tidak menggunakan cleaner model semprot. Biasanya, suka muncul problem susulan.
"Biasanya rpm tidak kembali seperti semula. Ada yang semakin tinggi atau justru rendah. Hal ini harus dilakukan kalibrasi lagi di bengkel resmi," tambah pria ramah ini. Artinya, jika pembersihan sendiri, tetap saja konsumen harus ke bengkel resmi untuk kalibrasi ulang.
Bahkan untuk saringan udara sekalipun, konsumen hanya bisa untuk memantau kebersihannya saja. Sebab, saringan udara March menganut model basah. Prosedurnya hanya ganti saja, bukan melalui tahap pembersihan.
Jadi untuk komponen mesin, konsumen hanya melakukan proses pengecekan terhadap oli, air radiator, minyak rem serta air aki. Jangan sampai terlewat perawatan rutin yang dikerjakan tiap 10 ribu kilometer.
Sebagai informasi, maintenance cost Nissan March selama satu tahun (20.000 km) membutuhkan biaya sekitar Rp 712.250. Dimana biaya tersebut sudah termasuk penggantian oli, lock nut rear wheel, cap hub rear wheel dan jasa servis pada kilometer 20.000. Sedang di 10.000 km, biaya servis gratis dan belum ada penggantian komponen apapun (hanya pengecekan). (mobil.otomotifnet.com)