Batasan Melewati Banjir, Perhatikan Ketinggian Intake

billy - Selasa, 10 April 2012 | 13:06 WIB

(billy - )


Pada SUV, air intake sudah ada yang melalui samping sepatbor (kanan)
Cuaca saat ini cukup ekstrem, di tengah panas terik di siang hari, kemudian hujan deras di sore hari, bahkan dini hari. Hal ini bukan tak mungkin membuat genangan air cukup kerap terjadi di jalanan. Bahkan banjir pun siap mengadang perjalanan kita.

Nah, bukan berarti kita mengurungkan niat untuk bepergian, bukan? Tak perlu khawatir, apa pun jenis tunggangan yang digunakan, asalkan pengemudinya memahami karakter dan kondisi mobil yang digunakan, maka perjalanan pun bisa berjalan aman dan nyaman.

Salah satunya dengan memahami lokasi air intake pada mesin. "Kalau kondisi knalpot terendam air tidak membahayakan, selama mesin masih hidup, yang membuat mesin mati ketika pasokan udara kemasukan air," tukas Yuma Wiranata Kusumah, off-roader kawakan Tanah Air dalam suatu kesempatan.

Nah, seberapa tinggi air intake manifold ini? Sekarang perhatikan ruang mesin dan lihat saringan udaranya. Lalu perhatikan, saluran yang menuju saringan udara itu, di sanalah air duct tempat udara mengalir masuk.

 Air intake manifold biasanya di belakang gril, Karet pintu bagian bawah, harus dalam kondisi baik, saat melewati genangan air
Untuk kategori mobil sedan dan sejenisnya, umumnya berada di balik lampu atau berada di belakang gril. Sementara pada SUV lebih tinggi lagi.

Pada pengguna SUV, bisa memperhatikan wading depth atau ketinggian air maksimum yang bisa dilalui. Biasanya berkisar antara 750 hingga 800 milimeter. Dengan ketinggian seperti ini, mobil berjalan di genangan masih tidak akan mengalami masalah.

Namun, tak berarti tunggangan Anda waterproof, sebab ketika berhenti, air pasti akan memasuki beberapa bagian melalui sekat atau lubang pembuangan atau ventilasi di bodi mobil. Jadi, perhatikan karakter tunggangan Anda terlebih dulu. (mobil.otomotifnet.com)