Panduan Ringan Seputar Power Steering
“Banyak pengguna mobil yang meremehkan sinyal-sinyal kerusakan dari kemudinya karena memang tidak terlalu terasa jika digunakan,” jelas Rasim dari RJ Power Steering.
Faktor kerusakan pada kemudi power steering memang sebagian besar dikarenakan usia dan segi penggunaan. Komponen pompa dan selang memang punya jadwal tertentu sehingga harus dicek minimal satu tahun sekali. Jika ada bunyi besi beradu, berarti ada sil yang bocor dan mengakibatkan oli berkurang.
”Khusus untuk oli bisa lebih kurang dari setahun harus diganti,” tambah Rasim lagi. Selain itu, karet penutup sil juga tidak boleh rusak atau bocor. Jika rusak, otomatis debu dan air akan masuk.
Selain itu menggunakan kemudi dengan power steering juga ada jurusnya. “Kalau mau awet, kemudi jangan diputar sampai mentok jika berbelok karena tekanan oli akan semakin besar. Jika terlalu sering bisa mengurangi umur power steering,” urai Rasim.
Faktor kerusakan pada kemudi power steering memang sebagian besar dikarenakan usia dan segi penggunaan. Komponen pompa dan selang memang punya jadwal tertentu sehingga harus dicek minimal satu tahun sekali. Jika ada bunyi besi beradu, berarti ada sil yang bocor dan mengakibatkan oli berkurang.
”Khusus untuk oli bisa lebih kurang dari setahun harus diganti,” tambah Rasim lagi. Selain itu, karet penutup sil juga tidak boleh rusak atau bocor. Jika rusak, otomatis debu dan air akan masuk.
Selain itu menggunakan kemudi dengan power steering juga ada jurusnya. “Kalau mau awet, kemudi jangan diputar sampai mentok jika berbelok karena tekanan oli akan semakin besar. Jika terlalu sering bisa mengurangi umur power steering,” urai Rasim.
Lanjutnya, bagi Anda yang punya mobil bongsor dengan ban yang besar pula, apalagi ditambah dengan ruang parkir yang sempit, jangan dipaksa kemudi bekerja terlalu berat.
Perhitungkan sudut parkir yang aman sehingga dapat meminimalisasi pergerakan kemudi. Silakan mencoba. (mobil.otomotifnet.com)