JAKARTA - Ada anggapan bila sistem pengapian CDI membuat konsumsi BBM lebih irit dibanding pengapian yang mengandalkan platina.
Padahal, tak ada bedanya tingkatan konsumsi BBM dari mesin yang pengapiannya masih platina dan yang CDI.
Yang membedakan hanyalah tingkat kestabilannya saja. Sistem pengapian CDI jelas lebih unggul dibanding platina yang sering ada perubahan fisik lantaran sifatnya yang mekanis.
Yang membedakan hanyalah tingkat kestabilannya saja. Sistem pengapian CDI jelas lebih unggul dibanding platina yang sering ada perubahan fisik lantaran sifatnya yang mekanis.
”Kalau setting-an platina sudah berubah, ya otomatis konsumsi bahan bakar jadi lebih boros,” bilang Hasan dari bengkel Ahli Karburator di Solo.
Ketidakstabilan sistem pengapian platina dipicu dari gesekan dalam ebonite dengan as delco sehingga celah platina berubah.
Ketidakstabilan sistem pengapian platina dipicu dari gesekan dalam ebonite dengan as delco sehingga celah platina berubah.
Perubahan setelan platina bakalan lebih cepat berubahnya bila kondisi as delco sudah afkir. ”Perubahan kedudukan platina itu yang mempengaruhi waktu pengapian,” sahutnya lagi.
Tapi problem itu tak berlaku di sistem pengapian CDI yang condong lebih stabil dari waktu ke waktu.
Tapi problem itu tak berlaku di sistem pengapian CDI yang condong lebih stabil dari waktu ke waktu.
Kelebihan inilah yang menurut Hasan membuat pemilik mobil ingin ubahan sistem pengapian platinanya menjadi CDI. Dana yang dibutuhkan untuk ubahan ini, jika pakai CDI eks Singapura, kurang lebih Rp 500 ribu (mobil.otomotifnet.com)