Problem Transmisi Matik Tak Usah Khawatir Asal...

billy - Selasa, 31 Mei 2011 | 15:04 WIB

Problem Transmisi Matik Tak Usah Khawatir Asal... (billy - )

 
Bagi pemilik mobil BT90’s dengan kondisi matik seperti ini sudah harus bersiap dengan dana overhaul yang berkisar antara Rp 2-5 juta, tergantung jenis matik dan kerusakaannya.

Hal ini lazim terjadi karena pemilik mobil tidak disiplin melakukan pengecekan atau malas mengganti oli transmisi. Akibat kelalaian tadi, matik kehabisan oli dalam waktu cukup lama jadi tidak terdeteksi.

“Paling mudah dengan memantau bagian karter alias bak penampung oli, apakah dalam kondisi ‘basah’ atau ‘kering’,” jelas Rian, pemilik Toyota All New Corolla 1.8L. Paking karter pecah atau sil melejit menjadi penyebab kebocoran.

Transmisi matik memang memudahkan pemilik mobil saat berkendara, tetapi menuntut disiplin tinggi untuk melakukan pengecekan dan perawatan secara berkala bahkan setiap hari.

Penggantian oli secara rutin setiap 20.000 km atau kuras total setiap 40.000 km sudah menjadi menu wajib agar 'dalaman' tak cepat jebol.

Pemilihan oli ATF berkualitas baik juga jadi tuntutan agar viskositas selalu stabil meski pada suhu tinggi sekalipun. Harap diingat, pada kondisi beban atau load ekstrem, oli matik (ATF) bisa mencapai suhu di atas 150°C.

Semakin sering oli ATF mencapai suhu tinggi, semakin pendek pula masa pakainya. Bisa dibayangkan bila mobil dipakai stop and go setiap hari tapi tak pernah ganti oli.

Sekadar ilustrasi, beban kerja transmisi matik yang konstan dengan kisaran suhu 93-107°C, oli ATF hanya laik pakai untuk 24-48 ribu kilometer.

Padahal kondisi ekstrem mencapai 150°C yang terus menerus setiap hari, oli ATF rusak setelah dipakai jalan 900 km.

Bisa dibayangkan bila pelumas ATF dibiarkan mendidih terus menerus setiap harinya hingga suhu 160°C. Tak sampai 800 kilometer, oli ATF sudah tak layak pakai.

Ayoo cek dulu.  (mobil.otomotifnet.com)