Ganti Bohlam? Perhatikan Reflektornya!

billy - Selasa, 17 Mei 2011 | 10:03 WIB

(billy - )


JAKARTA - Umur pakai lampu utama, tentu ada masanya. Jika kerap digunakan, maka lama-lama sinarnya akan semakin redup atau malah putus alias tak mampu bersinar lagi. Kalau sudah begini, perlu diganti baru.

Urusan ganti bohlam lampu, memang bisa dilakukan sendiri, seperti dikerjakan oleh Danang, pelajar kelas 3 SMA Harapan Ibu, Pondok Pinang, Jaksel. Tetapi, memang mengganti lampu penerang ini tak sekadar menukar saja, perlu diperhatikan beberapa hal agar kualitas lampu utama tidak menurun.


Meleleh

Biasanya, lampu standar terasa kurang terang bagi beberapa pengguna mobil. Alhasil, ketika lampu standar putus diganti dengan lampu lebih terang, baik dengan menggunakan watt lebih besar, ada juga yang memiliki sinar lebih putih dengan tingkat derajat Kelvin lebih besar.

Memang, sinarnya akan terasa lebih terang dengan watt lebih besar. Tetapi perlu diperhatikan beberapa hal.

"Standarnya lampu itu ada di range 55/60 watts, tetapi kerap diganti dengan lebih besar dengan harapan sinarnya lebih terang," ujar Michael Andries.

Tentu ini akan ada pengaruhnya, di luar sinar yang lebih terang, ada hal perlu diperhatikan, tidak boleh terlalu besar watt nya, karena akan melelehkan reflektornya yang berbahan plastik.

Untuk penggantian bohlam, bisa dilakukan seperti yang dilakukan Danang. Pertama-tama lepaskan bohlam dari dudukannya  (gbr.1), tentu setelah mencopot cover karet sebagai sil soket lampu.
Kemudian, lepaskan lampu dan perhatikan jika benar-benar putus akan tampak menggelap dan filamennya terputus.

Dilanjutkan dengan memasang kembali bohlam, tetapi terlebih dulu bisa menyemprotkan contact cleaner atau penetran agar korosi di soket segera bersih (gbr.2).

Setelah terpasang, kembali letakkan lampu dan soketnya pada dudukannya kembali (gbr.3). Cukup mudah, bukan? Tetapi tak perlu watt terlalu besar ya. (mobil.otomotifnet.com)