|
Nah, kalau buat masalah ini, General Manager Prima Glass Ajie Pratomo menyarankan hindari penggunaan kaca mobil copotan.
Tentu saja dia ada alasannya mengapa lebih merekomendasikan menggunakan kaca mobil baru. Pertama, tentu saja kondisi kaca mobil copotan tak sempurna 100%. Artinya, kemungkinan terdapat retakan baik di pinggir atau di bagian tengah.
”Kalau ada retakan di tepi kaca mobil bisa menyebabkan kebocoran. Getaran mobil bisa memberi efek meluasnya retakan,” paparnya.
Selain itu yang mesti diperhatikan juga adalah lapisan utraviolet di kaca mobil. Bisa jadi lapisan pelindung antisinar matahari pada kaca mobil copotan sudah hilang. Selain karena faktor usia, penyebab hilangnya lapisan tersebut bisa karena penggunaan cairan kimia pembersih kaca.
”Kalau keseringan pakai cairan kimia pembersih dan penghilang jamur kaca mobil bisa membuat lapisan UV menipis sampai hilang. Kalau sudah begini, kaca rentan pecah,” sahut Ajie lagi.
Makanya, tak heran kalau Ajie selalu berpesan pada customernya agar memperlakukan kaca mobil secara khusus. Selain membuat usia kaca menjadi lebih panjang, kaca mobil yang bening dan bebas gangguan kotoran maupun jamur akan memaksimalkan kenyamanan dan keamanan berkendara. (mobil.otomotifnet.com)