Amerika - Jok di mobil mewah yang memiliki 22 penyetelan agar pengemudi, dinilai justru membingungkan. Itulah yang melatari, dua perusahaan jok terkemuka Faurecia SA (Perancis) dan Johnson Control Inc (JCI) Amerika sedang mengembangkan jok yang menggunakan kamera dan sensor tekanan yang secara otomatis akan menyesuaikan dengan tubuh yang duduk.
Menurut Olivier Boinais, Faurecia Senior Industrial Design Manager untuk Amerika Selatan dan Utara, dengan jok yang kompleks tersebut butuh kesabaran. "Selama 10 tahun terakhir, kami sudah berusaha untuk menyerdehanakan (jok) sambil memberi kenyamanan," ujar Boinais.
Ia tidak mengidentifikasi produsen mobil yang digarap perusahaannya. Meskipun Faurecia kemudian menegaskan bahwa jok yang sedang dikembangkan bisa menyetel sendiri itu untuk mobil yang dipasarkan di Amerika Utara pada 2015.
Jok otomatis yang dimaksud adalah sedan dengan wheelbase panjang seperti Mercedes-benz S, Audi A8 dan BMW Seri 7. Model-model ini dipasarkan di Amerika Serikat dan Eropa, juga sangat populer di Cina.
Untuk Mercedes-Benz S-Class memiliki jok pengemudi yang secara otomatis bisa kaku ketika kendaraan membelok tajam. Sehingga, badan pengemudi tidak bergeser ke samping.
Pada bagian lain, Andreas Eppinger selaku Wakil Presiden JCI menandaskan bahwa jok otomatis bekerja dalam dua tahap. Pertama, penumpang menunjukkan ketinggian menggunakan smartphone atau kokpit konsol. Jok kemudian menyetel sandaran sandaran dan tempat duduk sesuai kaki.
Kedua, komputer on board yang menggunakan sensor tekanan untuk mengevaluasi postur tubuh pengemudi. Komputer kemudian merekomendasi posisi yang berbeda dan jika pengendara menekan tombol "Otomotis", komputer bekerja menyesuaikan penyetelan jok.
"Jika Anda pernah menrasakan jok yang memiliki 18 tingkat penyetelan, jelas sangat menyibukkan. Memang, Anda bisa duduk sesuai yang diinginkan, tapi jika tidak disetel tentu tidak dapat posisi yang enak," papar Eppinger. (Mobil.Otomotifnet.com)